Minggu, 10 April 2016

Recep Tayyip Erdogan, adalah Perdana Menteri Turki sejak 2003 lalu hingga sekarang. Dia juga pimpinan partai terbesar dan pemenang pemilu di Turki, Adalet ve Kalkinma Partisi (AKP, Partai Keadilan dan Pembangunan) yang ia dirikan pada 14 Agustus 2001.

Apa Rahasia dibalik Kesuksesan kepemimpinan presiden Erdogan dan AKP Turki? Apa Sifat istimewa seorang pemimpin agar menang dalam politik dan dicintai rakyat? Ayo kita belajar dari para pemimpin soleh, sukses, kaya dan dermawan....

Ketua komisi penyelenggara pemilu di Turki, Sadi Güven, Kamis (12/11/2015) Ditetapkan, AKP Terdepan dengan Raihan 317 Kursi. Güven menyatakan bahwa Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) mendapatkan 317 kursi, Partai Rakyat Republik (CHP) meraih 134 kursi, Partai Rakyat Demokratik (HDP) mendapatkan 59 kursi, dan terakhir Partai Gerakan Nasional (MHP) mendapatan 40 kursi.

Dalam konferensi persnya, Güven juga menjelaskan bahwa partisipasi rakyat dalam pemilu kali ini mencapau 84.40% di dalam negeri, dan 40.01% di luar negeri.

Dengan kemenangan ini, sejumlah wilayah seperti Ankara dan Istanbul tetap dikuasai AKP. Padahal sebelumnya, Erdogan dan kabinetnya didera isu korupsi yang melibatkan anak-anak sejumlah menterinya. Aksi demonstrasi menuntut Erdogan mundur yang berujung kerusuhan juga kerap terjadi. Apa yang membuat rakyat Turki memilih Erdogan, seorang politisi yang disebut sebagai Muadzin Istanbul dan partainya?.

Ini dia Rahasia Kesuksesan Presiden Erdogan dan AKP Turki 

Kesederhanaan Erdogan

Erdogan, adalah lelaki sederhana kelahiran sebuah desa kecil di Istanbul pada 26 Februari 1954 silam. Sebelum mendirikan AKP, dia adalah pengikut Partai Refah yang didirikan Necmetin Erbakan. Pada 1994-1998, ia menjadi Wali Kota Istanbul Raya.

Salah satu kebiasaan Erdogan sejak menjadi Wali Kota Istanbul Raya hingga menjadi Perdana Menteri pada Mei 2003 adalah menjaga untuk selalu berbuka puasa selama bulan Ramadhan bersama keluarga fakir miskin dengan ditemani istri tercintanya, Emine. Dia juga berbagi makanan bersama orang miskin dan terlihat akrab dengan mereka.

Erdogan sangat dekat dengan orang di sekitarnya. Mungkin inilah salah satu rahasia mengapa rakyat mencintainya. Sudah lama Turki tidak memiliki seorang yang duduk dalam pemerintahan, yang dicintai oleh rakyatnya.

Erdogan memiliki watak yang antusias dan lembut, secara singkat mungkin kita menyebutnya "Tayyeb". Supel dalam bergaul merupakan unsur terpenting dalam diri Erdogan. Meski tak dapat dipungkiri bahwa tubuhnya yang ideal, tinggi dan memiliki suara yang keras, memberikan andil yang besar ketertarikan orang kepadanya. Dia tidak hanya handal berbicara tetapi juga seorang pendengar yang baik.

Erdogan sangat menghormati orang yang lebih tua dan orang-orang tertentu. Dia tidak ragu-ragu mencium tangan orang-orang mulia. Erdogan menjadi orang pertama yang memberikan kepercayaan kepada orang cacat saat pemerintah mengabaikan mereka di berbagai bidang. Lukman Ayo, seorang tuna netra pertama yang duduk di parlemen sepanjang sejarah Turki.

Erdogan seorang pemberani. Erdogan berani menolak konspirasi proyek yang terjadi di kotanya dan memberikan kesempatan proyek tersebut kepada orang lain tanpa takut terhadap media. Dia juga tidak ragu-ragu mengeksekusi villa milik mantan Presiden Thurgut Ozal yang tidak sesuai UU.

Erdogan menegakkan dasar-dasar hukum, keadilan dan persamaan. Ini terlihat saat dia memutuskan pelaksanaan hukuman terhadap keponakannya sendiri yang terlibat perdagangan narkoba di Istanbul pada Februari 2010 lalu.

Uniknya, di tengah kesibukannya, Erdogan tidak pernah ketinggalan ikut bertakziyah bagi orang Turki yang keluarganya meninggal dunia, ia bahkan hadir dalam pemakaman. Dia juga selalu menghadiri undangan dari organisasi-organisasi pemuda untuk bergabung dalam permainan sepak bola.

Prestasi Gemilang Erdogan

Saat menjabat Wali Kota, Erdogan sukses menanamkan sosoknya sebagai penolong bagi orang-orang miskin dan yang membutuhkan. Ia memberikan beragam bantuan kepada warganya. Ia juga menunjukkan dirinya sebagai orang yang taat beragama dan menjalankan salat tepat pada waktunya. Dalam pidato dan ceramahnya, ia selalu menyertakan dalil dari Alquran dan hadits. Erdogan juga masih tetap tinggal di rumahnya yang sederhana di Qasim Basya. Ia menolak pindah ke tempat lain yang layak bagi seorang Wali Kota di Istanbul.

Erdogan secara gemilang sukses memimpin kota Istanbul. Ia mengeluarkan Istanbul dari hutang milyaran dolar menjadi keuntungan dan investasi 12 milyar dan pertumbuhan tujuh persen. Semua ini dicapai Erdogan berkat kecerdasan, sentuhan tangan dinginnya dan kedekatannya dengan masyarakat, terlebih kaum buruh, karena Erdogan telah menaikkan upah buruh, serta memberikan perlindungan dalanm bidang kesehatan dan sosial.

Persoalan terbesar yang pernah menimpa kota Istanbul mampu diselesaikan Erdogan, di antaranya persoalan air bersih yang dialirkan ke rumah-rumah, di mana jutaan penduduk tidak memperolehnya selama bertahun-tahun. Sejak 1996, air bersih memancar di rumah-rumah warga yang sudah lama mendambakan adanya mengalirnya air.

Selain itu Erdogan juga sukses mengentaskan kemiskinan, meresmikan situs untuk melayani masyarakat untuk pertama kalinya, memperlihatkan taman-taman umum, melestarikan lingkungan kota di kota yang ditinggali kurang lebih seperlima penduduk Turki. Ia meningkatkan sumbangsihnya terhadap masyarakat yang memujinya dengan apa yang menjadi kecenderungan hatinya.

Apa rahasia kesuksesan Erdogan?. “Orang-orang bertanya kepada saya tentang sebab kesuksesan saya dalam mengentaskan kota dari berbagai persoalannya. Maka saya katakan, kami memiliki senjata yang tidak kalian miliki. Senjata itu adalah keimanan. Kami memiliki akhlak Islam, teladan bagi umat manusia, Rasulullah Saw,” jawab Erdogan.

Jalan Berliku

Sukses Erdogan bukanlah karena rekayasa popularitas atau pencitraan. Kesuksesan dalam berpolitik dan memimpin negara ia rintis dari bawah. Jatuh bangun ia aktif di partai politik, melalui jalan berliku yang penuh rintangan. Pada 1998, pidatonya dalam konferensi umum Partai Refah di Kota Sard, tenggara Anatolia mengantarkannya ke penjara selama empat bulan. Saat itu ia mengutip puisi buatan Ziya Gokalp:

Masjid adalah barak kami
Kubah adalah penutup kepala kami
Menara adalah bayonet kami
Orang-orang beriman adalah tentara kami
Tentara ini yang menjaga kami.

Pengadilan negara di Diyabarkir menghukum Erdogan 10 bulan penjara. Setelah dijalani empat bulan dia dibebaskan. Keluar dari penjara, bersama sahabatnya, Abdullah Gul, Erdogan mendirikan AKP dengan strategi perjuangan yang berbeda dengan Partai Refah. AKP berdiri pada 14 Agustus 2001, jeda beberapa bulan setelah kelompok lain mendirikan Partai Sa’adah.

Erdogan mengajukan diri sebagai calon anggota dewan pada 2002, tetapi ditolak Kejaksaan Agung. Bahkan pada 20 Oktober 2002, Erdogan mundur dari komite pendiri partai untuk memenuhi putusan Mahkamah Konstitusi yang dikeluarkan untuk partai dan Erdogan. Tetapi Erdogan berpendapat tidak ada yang melarang dirinya untuk tetap melanjutkan kepemimpinannya di partai, karena putusan MK hanya berkaitan dengan menjadi anggota komite pendiri partai saja. Hal ini mendorong Jaksa Agung Sabih Guened Augal untuk mengajukan gugatan ke MK pada 23 Oktober 2002 dengan tuntutan pembubaran AKP karena dianggap tidak menjalankan keputusan yang telah ditetapkan.

Pada November 2002, MK mengeluarkan keputusan yang memberi izin Erdogan untuk melanjutkan kepemimpinan AKP dengan jaminan partai harus mengajukan pembelaanya. Dengan demikian Erdogan tidak bisa menjadi anggota dewan. Otomatis ini menghalangi dia menjadi perdana menteri walaupun partai yang dipimpinnya memenangi pemilu. Tetapi kemudian Erdogan dan tim penasehat hukumnya menemukan yurisprudensi, di mana pada 2001, MK juga pernah mengadili kasus serupa. MK waktu itu membebaskan Hassan Jalal Ghozel, mantan Pimpinan Partai an-Nahdhah.

Pada Pemilu 22 Juli 2002, AKP berhasil memperoleh 323 kursi di parlemen. Ini adalah kemenangan besar dan luar biasa. Baru satu tahun berdiri langsung memperoleh kemenangan. Sayang, Erdogan tidak otomatis bisa menjabat perdana menteri akibat kasus hukumnya. Ia pun menugaskan Abdullah Gul, Presiden Turki sekarang yang juga mantan Menlu, untuk memimpin pemerintahan dari 16 November 2002 sampai 14 Maret 2003. Pada saat larangan beraktifitas politik dicabut, Erdogan kemudian meneriman jabatan sebagai perdana menteri.

Kesuksesan AKP merupakan sejarah baru bagi parlemen Turki, di mana belum ada satu partai pun yang pernah berhasil memimpin pemerintahan sejak 1987. Sementara Partai Republik Rakyat, wakil kaum sekuler hanya mendapatkan 179 kursi saja.

Erdogan dengan partai barunya muncul di saat masyarakat Turki berada dalam kondisi putus asa dan keterpurukan politik. Terkhusus lagi setelah skandal yang ditampakkan oleh Dewan Keamanan Turki pada 2001, di mana pemimpin-pemimpin pemerintahan pada masa itu telah melemparkan buku perundang-undangan ke udara yang menyebabkan lenyapnya kepercayaan masyarakat dan seluruh parpol. Pada Pemilu 2007 lalu, AKP sukses merebut 340 kursi parlemen (61%) yang mendudukkan Abdullah Gul pada kursi presiden.

Apa yang membuat kemenangan AKP?. Tidak lain dan tidak bukan, AKP telah membuktikan kesuksesannya selama memimpin. Pemimpin yang bersih, sederhana dan mengakar ke rakyat, pemerintahan yang bersih dan sukses meningkatkan perekonomian ekonomi adalah daya tarik utama warga memilih AKP.

Keteguhannya memegang prinsip Islam juga menjadi daya tarik tersendiri pada AKP. Di tengah sekulerisme Turki yang masih menggurita dan mencengkeram kuat masyarakat, AKP memang tidak secara lantang seperti Partai Refah melakukan perlawanan terhadap sekulerisme dan menggantikannya dengan Islam. Tetapi, perlahan tapi pasti, Islamisasi di Turki dijalankan. Larangan jilbab di lembaga pemerintahan Turki pun dihapuskan. Setidaknya inilah pelajaran dari Erdogan, Sang Muadzin dari Turki dan AKP yang bisa dijadikan sebagai pelajaran.

Tag : Rahasia Kesuksesan Kepemimpinan Presiden Erdogan dan AKP Turki

Sabtu, 09 April 2016

Khālid bin Walīd mendapat Julukan Pedang Allah yang terhunus dan Pengabdian Khulafaur Rasyidin

Khalid ibn al-Walid (bahasa Arab: خالد بن الوليد; 592–642) (584 - 642), atau sering disingkat Khalid bin Walid, adalah seorang panglima perang pada masa pemerintahan Khulafaur Rasyidin yang termahsyur dan ditakuti di medan perang serta dijuluki sebagai Saifullah Al-Maslul (pedang Allah yang terhunus). Dia adalah salah satu dari panglima-panglima perang penting yang tidak terkalahkan sepanjang kariernya, terkenal sebagai panglima tertinggi untuk Nabi Muhammad dan penerus-penerusnya.[1] Dibawah kepemimpinan militernya lah Arabia untuk pertama kalinya dalam sejarah membentuk entitas politik yang bersatu, Kekhalifahan.

Mengkomandani pasukan muslim yang baru, dia tak terkalahkan lebih dari seratus pertempuran termasuk melawan Kekaisaran Byzantium, Kekaisaran Sassanid, dan sekutu-sekutu mereka termasuk juga suku-suku Arab di luar kekuasaan Khalifah. Pencapaian strategis dia ialah penaklukan Arab, Persia Mesopotamia dan Suriah Romawi hanya dalam waktu empat tahun pada tahun 632 ke 636. Kemenangan-kemenangan yang terkenal darinya ialah kemenangan telak pada Pertempuran Yamama, Pertempuran Ullais danPertempuran Firaz, dan kesuksesan taktis pada Pertempuran Walaja dan Pertempuran Yarmuk.[2]

Khalid bin Walid (Khalid anak al-Walid, Anak abadi dari yang baru terlahir) berasal dari Suku Quraisy, klan yang melawan Nabi Muhammad. Dia memiliki peran vital dalam kemenangan orang Mekkah sewaktu Pertempuran Uhud melawan orang Muslim. Dia menjadi Mualaf dan masuk Islam, bergabung bersama Muhammad setelah terjadinyaPerjanjian Hudaibiyyah serta berpartisipasi dalam berbagai ekspedisi untuk Muhammad, seperti Pertempuran Mu'tah. Ini merupakan pertempuran pertama antara orang Romawi dan Muslim. Khalid bin Walid melaporkan bahwa pertempuran tersebut amatlah sengit sampai-sampai dia menggunakan sembilan pedang, yang kesemuanya patah dalam pertempuran tersebut. Setelah kematian Nabi Muhammad, dia didapuk peran yang penting memimpin pasukan Madina untuk Abu Bakar dalam Perang Ridda, menaklukan Arabia tengah dan menaklukan suku-suku Arab. Dia menaklukkan Negara Satelit Arab Sasanid yaitu Al-Hirah, sertah mengalahkan Pasukan Sasanid Persia dalam penaklukanIrak (Mesopotamia). Dia nantinya digeser ke front Barat untuk menaklukkan Siria Romawi dan Negara Boneka Bizantium Arab yaitu Ghassanid.

Kelahiran Khālid bin Walīd mendapat Julukan Pedang Allah yang terhunus

Khalid bin Walid ( Syaifullah Al - Maslul ) dilahirkan kira-kira 17 tahun sebelum masa pembangunan Islam. Dia anggota suku Banu Makhzum, suatu cabang dari suku Quraisy. Ayahnya bernama Walid dan ibunya Lababah. Khalid termasuk di antara keluarga Nabi yang sangat dekat. Maimunah, bibi dari Khalid, adalah isteri Nabi. Dengan Umar sendiri pun Khalid ada hubungan keluarga, yakni saudara sepupunya. Suatu hari pada masa kanak-kanaknya kedua saudara sepupu ini main adu gulat. Khalid dapat mematahkan kaki Umar. Untunglah dengan melalui suatu perawatan kaki Umar dapat diluruskan kembali dengan baik.

Awalnya Khalid bin Walid adalah panglima perang kaum kafir Quraisy yang terkenal dengan pasukan kavalerinya. Pada saat Pertempuran Uhud, Khalidlah yang melihat celah kelemahan pasukan Muslimin yang menjadi lemah setelah bernafsu mengambil rampasan perang dan turun dari Bukit Uhud dan menghajar pasukan Muslim pada saat itu. Tetapi setelah perang itulah Khalid mulai masuk Islam.

Ayah Khalid yang bernama Walid bin Mughirah dari Bani Makhzum, adalah salah seorang pemimpin yang paling berkuasa di antara orang-orang Quraisy. Dia sangat kaya. Dia menghormati Ka'bah dengan perasaan yang sangat mendalam. Sekali dua tahun dialah yang menyediakan kain penutup Ka'bah. Pada masa ibadah Haji dia memberi makan dengan cuma-cuma bagi semua orang yang datang berkumpul di Mina.

Ketika orang Quraisy memperbaiki Ka'bah tidak seorang pun yang berani meruntuhkan dinding-dindingnya yang tua itu. Semua orang takut kalau-kalau jatuh dan mati. Melihat suasana begini Walid maju kedepan dengan bersenjatakan sekop sambil berteriak, "O, Tuhan jangan marah kepada kami. Kami berniat baik terhadap rumahMu".

Nabi mengharap-harap dengan sepenuh hati, agar Walid masuk Islam. Harapan ini timbul karena Walid seorang kesatria yang berani dimata rakyat. Karena itu dia dikagumi dan dihormati oleh orang banyak. Jika dia telah masuk Islam ratusan orang akan mengikutinya.

Dalam hati kecilnya Walid merasa, bahwa Al Qur-'an itu adalah kalimat-kalimat Allah. Dia pernah mengatakan secara jujur dan terang-terangan, bahwa dia tidak bisa berpisah dari keindahan dan kekuatan ayat-ayat suci itu.

Suku Banu Makhzum mempunyai tugas-tugas penting. Jika terjadi peperangan, Banu Muhzum lah yang mengurus gudang senjata dan gudang tenaga tempur. Suku inilah yang mengumpulkan kuda dan senjata bagi prajurit-prajurit.

Tidak ada cabang suku Quraisy lain yang bisa lebih dibanggakan seperti Banu Makhzum. Ketika diadakan kepungan maut terhadap orang-orang Islam dilembah Abu Thalib, orang-orang Banu Makhzumlah yang pertama kali mengangkat suaranya menentang pengepungan itu.
Latihan Pertama[sunting | sunting sumber]

Kita tidak banyak mengetahui mengenai Khalid pada masa kanak-kanaknya. Tetapi satu hal kita tahu dengan pasti, ayah Khalid orang berada. Dia mempunyai kebun buah-buahan yang membentang dari kota Mekah sampai ke Taif. Kekayaan ayahnya ini membuat Khalid bebas dari kewajiban-kewajibannya.

Dia lebih leluasa dan tidak usah belajar berdagang. Dia tidak usah bekerja untuk menambah pencaharian orang tuanya. Kehidupan tanpa suatu ikatan memberi kesempatan kepada Khalid mengikuti kegemarannya. Kegemarannya ialah adu tinju dan berkelahi.

Saat itu pekerjaan dalam seni peperangan dianggap sebagai tanda seorang Satria. Panglima perang berarti pemimpin besar. Kepahlawanan adalah satu hal terhormat di mata rakyat.

Ayah Khalid dan beberapa orang pamannya adalah orang-orang yang terpandang dimata rakyat. Hal ini memberikan dorongan keras kepada Khalid untuk mendapatkan kedudukan terhormat, seperti ayah dan paman-pamanya. Satu-satunya permintaan Khalid ialah agar menjadi orang yang dapat mengatasi teman-temannya di dalam hal adu tenaga. Sebab itulah dia menceburkan dirinya kedalam seni peperangan dan seni bela diri. Malah mempelajari keahlian mengendarai kuda, memainkan pedang dan memanah. Dia juga mencurahkan perhatiannya kedalam hal memimpin angkatan perang. Bakat-bakatnya yang asli, ditambah dengan latihan yang keras, telah membina Khalid menjadi seorang yang luar biasa. Kemahiran dan keberaniannya mengagumkan setiap orang.

Pandangan yang ditunjukkannya mengenai taktik perang menakjubkan setiap orang. Dengan gamblang orang dapat melihat, bahwa dia akan menjadi ahli dalam seni kemiliteran.

Dari masa kanak-kanaknya dia memberikan harapan untuk menjadi ahli militer yang luar biasa jenialnya.

Khālid bin Walīd mendapat Julukan Pedang Allah yang terhunus ketika Menentang Islam

Pada masa kanak-kanaknya Khalid telah kelihatan menonjol di antara teman-temannya. Dia telah sanggup merebut tempat istimewa dalam hati rakyat. Lama kelamaan Khalid menanjak menjadi pemimpin suku Quraisy. Pada waktu itu orang-orang Quraisy sedang memusuhi Islam. Mereka sangat anti dan memusuhi agama Islam dan penganut-penganut Islam.Itu menjadi bahaya bagi kepercayaan dan adat istiadat orang-orang Quraisy. Orang-orang Quraisy sangat mencintai adat kebiasaannya. Sebab itu mereka mengangkat senjata untuk menggempur orang-orang Islam. Tunas Islam harus dihancurkan sebelum tumbuh berurat-berakar. Khalid sebagai pemuda Quraisy yang berani dan bersemangat berdiri di garis paling depan dalam penggempuran terhadap islam. Hal ini sudah wajar dan seirama dengan kehendak alam.

Sejak kecil pemuda Khalid bertekad menjadi pahlawan Quraisy. Kesempatan ini diperolehnya dalam pertentangan-pertentangan dengan orang-orang Islam. Untuk membuktikan bakat dan kecakapannya ini, dia harus menonjolkan dirinya dalam segala pertempuran. Dia harus memperlihatkan kepada sukunya kwalitasnya sebagai pekelahi.

Khālid bin Walīd mendapat Julukan Pedang Allah yang terhunus ketika Peristiwa Uhud

Kekalahan kaum Quraisy di dalam perang Badar membuat mereka jadi kegila-gilaan, karena penyesalan dan panas hati. Mereka merasa terhina. Rasa sombong dan kebanggaan mereka sebagai suku Quraisy telah meluncur masuk lumpur kehinaan. Arang telah tercoreng dimuka orang-orang Quraisy. Mereka seolah-olah tidak bisa lagi mengangkat dirinya dari lumpur kehinaan ini. Dengan segera mereka membuat persiapan-persiapan untuk membalas pengalaman pahit yang terjadi di Badar.

Sebagai pemuda Quraisy, Khalid bin Walid pun ikut merasakan pahit getirnya kekalahan itu. Sebab itu dia ingin membalas dendam sukunya dalam peperangan Uhud. Khalid dengan pasukannya bergerak ke Uhud dengan satu tekad menang atau mati. Orang-orang Islam dalam pertempuran Uhud ini mengambil posisi dengan membelakangi bukit Uhud.

Sungguhpun kedudukan pertahanan baik, masih terdapat suatu kekhawatiran. Dibukit Uhud masih ada suatu tanah genting, dimana tentara Quraisy dapat menyerbu masuk pertahanan Islam. Untuk menjaga tanah genting ini, Nabi menempatkan 50 orang pemanah terbaik. Nabi memerintahkan kepada mereka agar bertahan mati-matian. Dalam keadaan bagaimana jua pun jangan sampai meninggalkan pos masing-masing.

Khalid bin Walid memimpin sayap kanan tentara Quraisy empat kali lebih besar jumlahnya dari pasukan Islam. Tetapi mereka jadi ragu-ragu mengingat kekalahan-kekalahan yang telah mereka alami di Badar. Karena kekalahan ini hati mereka menjadi kecil menghadapi keberanian orang-orang Islam.

Sungguh pun begitu pasukan-pasukan Quraisy memulai pertempuran dengan baik. Tetapi setelah orang-orang Islam mulai mendobrak pertahanan mereka, mereka telah gagal untuk mempertahankan tanah yang mereka injak.

Kekuatannya menjadi terpecah-pecah. Mereka lari cerai-berai. Peristiwa Badar berulang kembali di Uhud. Saat-saat kritis sedang mengancam orang-orang Quraisy. Tetapi Khalid bin Walid tidak goncang dan sarafnya tetap membaja. Dia mengumpulkan kembali anak buahnya dan mencari kesempatan baik guna melakukan pukulan yang menentukan.

Melihat orang-orang Quraisy cerai-berai, pemanah-pemanah yang bertugas ditanah genting tidak tahan hati. Pasukan Islam tertarik oleh harta perang, harta yang ada pada mayat-mayat orang-orang Quraisy. Tanpa pikir panjang akan akibatnya, sebagian besar pemanah-pemanah, penjaga tanah genting meninggalkan posnya dan menyerbu kelapangan.

Pertahanan tanah genting menjadi kosong. Khalid bin Walid dengan segera melihat kesempatan baik ini. Dia menyerbu ketanah genting dan mendesak masuk. Beberapa orang pemanah yang masih tinggal dikeroyok bersama-sama. Tanah genting dikuasai oleh pasukan Khalid dan mereka menjadi leluasa untuk menggempur pasukan Islam dari belakang.

Dengan kecepatan yang tak ada taranya Khalid masuk dari garis belakang dan menggempur orang Islam dipusat pertahanannya. Melihat Khalid telah masuk melalui tanah genting, orang-orang Quraisy yang telah lari cerai-berai berkumpul kembali dan mengikuti jejak Khalid menyerbu dari belakang. Pemenang-pemenang antara beberapa menit yang lalu, sekarang telah terkepung lagi dari segenap penjuru, dan situasi mereka menjadi gawat.

Khalid bin Walid telah mengubah kemenangan orang Islam di Uhud menjadi suatu kehancuran. Mestinya orang-orang Quraisylah yang kalah dan cerai-berai. Tetapi karena gemilangnya Khalid sebagai ahli siasat perang, kekalahan-kekalahan telah disunglapnya menjadi satu kemenangan. Dia menemukan lobang-lobang kelemahan pertahanan orang Islam.

Hanya pahlawan Khalidlah yang dapat mencari saat-saat kelemahan lawannya. Dan dia pula yang sanggup menarik kembali tentara yang telah cerai-berai dan memaksanya untuk bertempur lagi. Seni perangnya yang luar biasa inilah yang mengungkap kekalahan Uhud menjadi suatu kemenangan bagi orang Quraisy.

Khālid bin Walīd mendapat Julukan Pedang Allah yang terhunus ketika Memeluk Islam

Ketika Khalid bin Walid memeluk Islam Rasulullah sangat bahagia, karena Khalid mempunyai kemampuan berperang yang dapat digunakan untuk membela Islam dan meninggikan kalimatullah dengan perjuangan jihad. Dalam banyak kesempatan peperangan Islam Khalid bin Walid diangkat menjadi komandan perang dan menunjukan hasil gemilang atas segala upaya jihadnya.

Pada masa pemerintahan Abu Bakar, Khalid diamanahkan untuk memperluas wilayah Islam dan membuat kalang kabut pasukan Romawi dan Persia. Pada tahun 636, pasukan Arab yang dipimpin Khalid berhasil menguasai Suriah dan Palestina dalam Pertempuran Yarmuk, menandai dimulainya penyebaran Islam yang cepat di luar Arab.

Pada masa pemerintahan Umar bin Khattab, Khalid diberhentikan tugasnya dari medan perang dan diberi tugas untuk menjadi duta besar. Hal ini dilakukan oleh Umar agar Khalid tidak terlalu didewakan oleh kaum Muslimin pada masa itu.
Referensi Khālid bin Walīd mendapat Julukan Pedang Allah yang terhunus 
^ Khalid ibn al-Walid, Encyclopædia
Apa itu Kepemimpinan Negarawan?
  1. Negarawan adalah orang yang berjasa dan berkorban demi bangsa dan negaranya, tidak memandang latarbelakang politiknya. Seorang negarawan biasanya merujuk pada seorang pemimpin politik atau tokoh yang berprestasi (berjasa) pada suatu negara yang telah cukup lama berkiprah dan berkarier di kancah politik nasional dan internasional. Tokoh yang berjasa pada bangsa/negara tentu merupakan tokoh yang mengabdikan pikiran dan tenaganya bagi kemajuan dan kemakmuran bangsanya.
  2. Kepemimpinan negarawan amat terkait dengan komitmen kebangsaan dan kenegaraan. Para pemimpin politik dituntut untuk meminimalisasikan kepentingan pribadi dan kelompok dan memaksimalkan kepentingan bangsa/negara yang lebih besar.
  3. Kenegarawanan adalah karakter, sikap, visi, dan orientasi yang mengedepankan nilai-nilai kebangsaan dan kerakyatan serta mengenyampingkan ego seorang pemimpin. 
  4. Seseorang dapat disebut sebagai negarawan (meski secara formal tidak mengemban posisi kenegaraan) jika senantiasa memikirkan dan memegang komitmen untuk memberikan yang terbaik bagi rakyat, bangsa, negara, bahkan manusia secara umumnya melalui ladang pengabdian atau profesinya. Jadi, negarawan adalah orang yang selalu berpikir dan berkorban demi bangsa dan negaranya tanpa pamrih. 

Apa perbedaan antara politisi dan negarawan? Seorang politisi memikirkan soal Pemilu yang akan datang, seorang negarawan memikirkan generasi yang akan datang.

Apa Paradigma Pemimpin Negarawan Indonesia ?
  1. Pertama, dia harus yakin demokratis. Jadi, dia tidak boleh kembali ke zaman otoriter, yang telah menghasilkan keterpurukan ekonomi dan perpecahan sosial.
  2. Kedua, dia harus inklusif. Jadi, seluruh bangsa dan komponen masyarakat diterima. Dia harus yakin betul bahwa Indonesia hanya bisa bersatu dan hanya bisa berdamai, kalau semua bisa kerasan di rumah Indonesia.
  3. Ketiga, yang mungkin paling penting dan sangat rawan adalah, komitmen pada solidaritas bangsa, khususnya solidaritas dengan masyarakat sederhana dan masyarakat miskin.
Apa itu kepemimpinan Politik?
  1. Kepemimpinan politik adalah para pemimpin di lembaga partai politik. Pemimpin-pemimpim politik yang ditempa oleh lembaga partai politik diharapkan dapat tampil sebagai pemimpin-pemimpin yang tangguh dan penuh wibawa, tidak saja dimata konstituennya, tetapi juga di segenap lapisan masyarakat dan bangsa. 
  2. Politik terkait dengan upaya meraih dan mempertahankan kekuasaan. Politik dan kekuasaan adalah tujuan antara (cara), bukan tujuan utama itu sendiri. Idealnya, kekuasaan harus dimanfaatkan untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat. Kekuasaan tidak boleh dipakai untuk kepentingan diri sendiri.

Apa Tips dan Bekal Agar Anda Sukses Menjadi Politisi Ulung  ?
  1. Kemampuan mengelola potensi konflik yang ada dengan baik dan efektif 
  2. Memotivasi anak buah dan konstituennya dengan baik sehingga senantiasa optimis dan mampu bangkit dari keterpurukan 
  3. Bersosialisasi dan berkomunikasi dengan segmen manapun. 
  4. Kemampuan memberi contoh dan mendorong suatu proses pendidikan dan pencerahan politik. 
  5. Kemampuan menghadirkan proses sirkulasi elite didalam organisasi secara sehat 
  6. Kemampuan mendudukkan orang-orangnya di posisi-posisi strategis pada lembaga-lembaga politik kenegaraan yang ada. 
Siapa para pemimpin politik nasional di Indonesia ?
  1. Presiden Soekarno. Menjabat : 18 Agustus 1945 – 22 Februari 1967 
  2. Wakil Presiden : Mohammad Hatta 
  3. Soeharto Menjabat : 22 Februari 1967 – 21 Mei 1998 
  4. Wakil Presiden : Hamengkubuwana IX, Adam malik, Umar, Wirahadikusumah, Soedharmono, Tri sutrisno dan BJ Habibie 
  5. Presiden Bacharuddin Jusuf Habibie Menjabat : 21 Mei 1998 – 20 Oktober 1999 
  6. Presiden Abdurrahman Wahid Menjabat : 20 Oktober 1999 – 23 Juli 2001, Wakil Presiden : Megawati Sukarnoputri 
  7. Presiden : Megawati Sukarnoputri Menjabat : 23 Juli 2001 – 20 Oktober 2004, Wakil Presiden : Hamzah Haz 
  8. Presiden : Susilo Bambang Yudhoyono Menjabat : 20 Oktober 2004 – 2014 dan Wakil Presiden : Yusuf Kalla, Boediono 
  9. Presiden Joko Widodo, 2014 - 2019 wakil presiden Yusuf Kalla
Politisi lainnya adalah Akbar Tanjung, Hidayat Nurwahid, Anis Matta, Jusuf Kalla, Parobowo, Ahmad Heryawan dan lain-lain

Siapakan pemimpin politik nasionla Selanjutnya ? Pemimpin itu adalah Anda atau putra Anda, Mau ? 
Berikut adalah 10 prinsip pembentukan jiwa kepemimpinan Manusia antara lain :

  1. Setiap Manusia memang terlahir sebagai pemimpin
  2. Setiap Manusia memilki sikap sebagai seorang pemimpin
  3. Setiap Manusia memang dipanggil untuk melaksanakan tugas
  4. Setiap Manusia memiliki peran, pengaruh dan berkembang ditengah sesamanya
  5. Setiap Manusia memiliki kemampuan berkomunikasi sebagai pemimpin
  6. Setiap Manusia memiliki kemampuan untuk menata diri
  7. Setiap Manusia meneladani model kepemimpinan Rasulullah SAW
  8. Setiap Manusia adalah pemimpin yang mau belajar
  9. Setiap Manusia adalah pemimpin yang mau mengembangkan kreativitas
  10.  Setiap Manusia adalah pemimpin yang pantang menyerah
Apa  Prinsip dasar kepemimpinan Sukses dalam Islam ? berikut adalah 3  Prinsip dasar kepemimpinan Sukses dalam Islam yang dijadikan pedoman oleh para pemimpin besar selama ini, sehingga mereka sukses dalam mengemban amanahnya

1· Musyawarah

Musyawarah adalah prinsip pertama dalam kepemimpinan Islam. Qur’an menyatakan dengan jelas bahwa pemimpin Islam wajib mengadakan musyawarah dengan orang yang mempunyai pengetahuan atau dengan orang yang dapat memberikan pandangan yang baik.

“Dan bagi orang-orang yang menerima seruan Tuhannya dan mendirikan sholat, sedangkan urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarah diantara mereka; dan mereka menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka” (42:38)

Rasulullah saw juga telah diperintahkan oleh Allah supaya melakukan musyawarah dengan sahabat-sahabat beliau: “Maka rahmat Allahlah yang telah menyebabkan kamu berlemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampunan bagi mereka, dan bermusyawaralah dengan mereka dalam urusan tersebut. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang yang bertawakal kepada-Nya” (3:159)

Dengan bermusyawarah memungkinkan para anggota organisasi bisa berperan serta dan terlibat dalam proses pembuatan keputusan. Pada saat yang sama musyawarah berfungsi sebagai tempat mengawasi tingkah laku pemimpin agar tidak menyimpang dari tujuan umum kelompok.

Tentu saja pemimpin tidak wajib melaksanakan musyawarah dalam setiap masalah. Masalah rutin hendaklah ditanggulangi secara berbeda dengan masalah yang menyangkut pembuatan kebijaksanaan. Apa yang rutin dan apa yang tidak harus disusun dan dirumuskan oleh masing-masing kelompok sesuai dengan ukuran, kebutuhan, sumber daya dan lingkungannya.

2· Adil

Adil artinya menempatkan sesuatu pada tempatnya atau sesuai porsinya. Nah, pemimpin seharusnya memperlakukan manusia secara adil dan tidak berat sebelah, tidak membeda-bedakan suku bangsa, warna kulit, keturunan, dan agama. Qur’an memerintahkan agar kaum muslimin berlaku adil ketika berurusan dengan para penentang mereka. Apalagi berlaku adil kepada orang-orang yang dipimpinnya.

“Sesungguhnya Allah memerintahkan kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum antara manusia supaya kamu berlaku adil...” (4:58)

“Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum mendorong kamu berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil lebih dekat kepada takwa...” (5:8)

3· Kebebasan berfikir

Pemimpin Islam hendaklah memberikan ruang dan mengundang anggota kelompok untuk dapat mengemukakan pendapatnya secara aktif. Mereka dapat mengeluarkan pandangan atau keberatan-keberatan mereka dengan bebas, serta mendapat jawaban dari segala persoalan yang mereka ajukan. Al Khulafa’ar-Rasyidun memandang persoalan ini sebagai unsur penting bagi kepemimpinan mereka. Ketika seorang wanita tua menegur Sayyidina Umar Bin Khattab waktu beliau berpidato di sebuah masjid, beliau dengan rela mengakui kesalahannya, dan bersyukur kepada Allah swt, karena masih ada orang yang mau membetulkan kesalahannya. Pada suatu hari Sayyidina Umar pernah pula bertanya kepada ummat Islam mengenai apa yang akan dilakukan oleh mereka jika beliau melanggar prinsip-prinsip Islam. Seorang lelaki menyahut bahwa kami akan meluruskannya dengan sebilah pedang. Sayyidina Umar bersyukur kepada Allah karena masih ada orang di lingkungan umat yang akan mengoreksi kesalahannya.

Pemimpin hendaklah berjuang menciptakan suasana kebebasan berfikir dan saling bertukar gagasan yang sehat dan bebas, saling kritik dan saling menasehati satu sama lain, hingga para pengikutnya merasa senang mendiskusikan masalah atau persoalan yang menjadi kepentingan bersama.

Seorang muslim diminta memberikan nasehat yang ikhlas apabila diperlukan. Tamim Bin Aws meriwayatkan bahwa Rasulullah saw pernah bersabda:

“Agama adalah nasehat, kami berkata: kepada siapa? Beliau menjawab, Kepada Allah, Kitab-Nya, Rasul-Nya, Pemimpin umat Islam dan kepada masyarakat kamu” (Sahih Muslim)
Apa Ciri Penting dalam Kepemimpinan Islam yang Sukses ? berikut 4 Ciri Penting dalam Kepemimpinan Islam yang Sukses yang dapat anda amati dan praktekan agar anda selalu dicintai dan dirindukan rakyat
  1. Setia, yaitu ciri Pemimpin dan orang yang dipimpin terikat kesetiaan kepada Allah SWT, Rasulnya dan Para Pemimpinnya. 
  2. Mengedepankan tujuan Islam scara menyeluruh, yaitu Pemimpin yang dapat melihat tujuan organisasi bukan saja berdasarkan kepentingan kelompok, tetapi juga dalam ruang lingkup tujuan Islam yang lebih luas.
  3. Mengikuti syariat dan akhlak Islam, yakni Pemimpin terikat dengan peraturan Islam, dan boleh menjadi pemimpin selama ia mengikuti perintah Syariat. Waktu mengendalikan urusannya ia harus patuh kepada adab-adab Islami. 
  4. Bertanggung Jawab, yaitu Pemimpin menerima kekuasaan sebagai amanah dari Allah yang disertai oleh tanggungjawab yang besar. Qur’an memerintahkan pemimpin melaksanakan tanggung jawabnya kepada Allah dan menunjukkan sikap baik kepada pengikutnya. “Yaitu orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi niscaya mereka mendirikan sholat, menunaikan zakat, menyuruh berbuat yang ma’ruf dan mencegah perbuatan yang mungkar....” (22:41)
Berikut adalah  3 Tipe Kepemimpinan  yang menjadikan seorang pemimpin bisa tumbuh dan berkembang dalam lingkungan kehidupan kemasyarakatan
  1. Kepemimpinan Mauhuubah. Ada proses pertumbuhan kepemimpinan yang bersifat mauhuubah atau pemberian dari Allah SWT. Umumnya, tipe pemimpin mauhuubah sejak awal telah memiliki karisma sehingga sosoknya merupakan pemimpin karismatik yang memiliki aura kepemimpinan.
  2. Kepemimpinan Muktasabah. Adalah jenis kepemimpinan yang dibentuk dan diusahakan. Hal tersebut dapat dilakukan melalui jalur pembinaan dan pelatihan. Kepemimpinan muktasabah, karismanya baru akan tumbuh seiring bertambahnya pengalaman dan kebijaksanaannya. Ia akan diakui integritas kepemimpinannya karena pengalamannya selama ini.
  3. Kepemimpinan Perpaduan Antara Mauhuubah dan Muktasabah. Ini tipe kepemimpinan yang terbaik, bila tipe pemimpin mauhuubah dan muktasabah bertemu dalam diri satu orang dan sebenarnya bisa saja kedua tipe ini bertemu. Apabila tidak berpadu, kedua jenis kepemimpinan ini memiliki kelemahannya masing-masing. Biasanya jenis mauhuubah bila tidak terus digali, dilatih, dan ditingkatkan kemampuannya akan memiliki kelemahan dalam syaja’atul adabiyah (keberanian moral) sehingga tidak cepat dalam mengambil keputusan dan kurang berani mengambil risiko
Tag :  3 Tipe Kepemimpinan Sukses
Apa yang bisa kita bisa pelajari dari Kepemimpinan Siroh Rasulullah SAW yang sudah dijaga Alloh akan integritas, kapasitas dan popularitasnya sampai akhir zaman ?

Nabi Muhammad SAW telah memberi pesan kepada setiap muslim untuk siap menjadi pemimpin terbaik karena pada hakikatnya setiap kita adalah pemimpin di level terkecil. Jika kesanggupan memimpin di level terkecil ini dilaksanakan dengan baik, maka akan menanjak menjadi pemimpin yang baik di level-level berikutnya. Kemudian menjelma menjadi loncatan ke level yang tertinggi.

Sabda Nabi Muhammad SAW : “Ketahuilah! Masing-masing kamu adalah pemimpin dan masing-masing kamu akan dimintai pertanggungjawaban terhadap apa yang dipimpin” (HR. Bukhari dari Ibnu Umar, Bukhari, al-Adab, al-Mufrad,

Berikut adalah tiga fungsi terpenting di dalam diri seorang pemimpin yang diajarkan Rasullah SAW :
  1. Pendidik (pembina/motivator) yang dewasa (murabbi). Sebagai pendidik yang baik beliau berperan sebagai pendengar insiprasi rakyatnya karena pemimpin lahir dari rakyat dan dukungan anggota, bukan karena diangkat dari atas. Pemimpin lahir dari bawah dan sudah seharusnya memperjuangkan kepentingan mereka. Pendidik yang baik memerankan peran sebagai pembina sekaligus sebagai motivator terhadap anggota dengan spirit untuk mencerdaskan rakyat/anggotanya bukan membodohi mereka atau membodohkan mereka.
  2. Pengajar (informan) yang matang (mu’allim). Seorang pemimpin berfungsi sebagai informan bagi rakyat/anggotanya. Pemimpin wajib memberikan informasi yang layak kepada anggotanya sebagai pengayaan/salah satu sumber serta bekal pencerdasan anggota.
  3. Organisator (koordinator) yang handal (munazhzhim). Seorang pemimpin juga berperan sebagai organisatoris dan koordinator (munazhzhim). Maksudnya ia mampu memfasilitasi terakomodasinya potensi dan kapabilitas anggota. Selanjutnya, dioptimalkan secara baik untuk menghasilkan hasil yang baik pula.
Apa Cara Sukses Menjadi Pemimpin yang akan selalu dirindukan Ummat ? berikut ini adalah Cara Sukses Menjadi Pemimpin yang akan selalu dirindukan Ummat untuk anda : 
  1. Pemimpin bekerja dengan orang lain. Seorang pemimpin bertanggung jawab untuk bekerja dengan orang lain. Salah satunya dengan atasan, staf, teman kerja, atau orang lain diluar organisasinya.
  2. Pemimpin harus bertanggung jawab dan mempertangungjawabkan perbuatannya. Seorang pemimpin bertanggung jawab untuk menyusun tugas, menjalankan tugas dan mengadakan evaluasi untuk mencapai outcome yang terbaik. Pemimpin juga bertanggung jawab untuk kesuksesan stafnya tanpa menemui kegagalan.
  3. Pemimpin menyeimbangkan pencapaian tujuan dan prioritas. Proses kepemimpinan dibatasi sumber. Jadi, pemimpin harus dapat menyusun tugas dengan mendahulukan prioritas. Dalam upaya pencapaian tujuan, pemimpin harus dapat mendelegasikan tugas-tugasnya kepada staf. Kemudian, pemimpin harus dapat mengatur waktu dan menyelesaikan masalahnya secara efektif.
  4. Pemimpin harus berpikir secara analitis dan konseptual. Seorang pemimpin harus menjadi seorang pemikir yang analitis dan konseptual. Disamping itu, seorang pemimpin juga harus dapat mengidentifikasi masalah dengan akurat dan menguraikan seluruh pekerjaan menjadi lebih jelas kaitannya dengan pekerjaan lain.
  5. Pemimpin adalah seorang mediator. Konflik selalu terjadi pada setiap tim dan organisasi. Oleh karena itu, pemimpin harus dapat menjadi seorang mediator (penengah).
  6. Pemimpin adalah politisi dan diplomat. Seorang pemimpin harus mampu mengajak dan melakukan kompromi. Sebagai seorang diplomat, seorang pemimpin harus dapat mewakili tim atau organisasinya.
  7. Pemimpin harus membuat keputusan yang bijak. Seorang pemimpin harus dapat memecahkan masalah bagaimana pun keadaan yang sedang dihadapinya. Selain itu, dia juga harus dapat menentukan pilihan dengan bijak dan tidak tergesa-gesa dalam bertindak.
Apa Rahasia Sukses dalam Mempimpin agar senantiasa dicintai rakyat ? berikut adalah Rahasia Sukses dalam Mempimpin  untuk anda pelajari dan laksankan dengan baik :
  1. Percaya Kepada Orang lain. Seorang pemimpin mempercayai orang lain, termasuk staf bawahannya sehingga mereka mempunyai motivasi dan dapat mempertahankan pekerjaan dengan baik. Oleh karena itu, kepercayaan harus diikuti dengan kepedulian.
  2. Keseimbangan Dalam Kehidupan. Seorang pemimpin harus dapat menyeimbangkan tugasnya. Berorientasi kepada prinsip kemanusiaan dan keseimbangan diri antara kerja dan olah raga, istirahat dan rekreasi. Keseimbangan juga berarti seimbang antara kehidupan dunia dan akhirat.
  3. Melihat kehidupan sebagai tantangan. Dalam hal ini, tantangan berarti kemampuan untuk menikmati hidup dan segala konsekuensinya. Hal tersebut disebabkan kehidupan adalah suatu tantangan yang dibutuhkan dan mempunyai rasa aman yang datang dari dalam diri sendiri. Rasa aman tergantung pada inisiatif, keterampilan, kekreatifitasan, kemauan, keberanian, kesemangatan, dan kebebasan.
  4. Sinergi. Sinergi adalah kerja kelompok dan memberi keuntungan kepada kedua belah pihak. Sinergi adalah satu kerja kelompok yang mana memberi hasil lebih efektif daripada bekerja secara perorangan. Orang berprinsip senantiasa hidup dalam sinergi dan satu katalis perubahan. Mereka selalu mengatasi kelemahannya sendiri. Oleh karena itu, seorang pemimpin harus dapat bersinergis dengan setiap orang, atasan, staf, dan teman kerjanya.
  5. Latihan Mengembangkan Diri Sendiri. Seorang pemimpin harus dapat memperbaharui diri sendiri untuk mencapai keberhasilan yang tinggi. Latihan dan pengalaman sangat penting untuk mendapatkan perspektif baru yang dapat digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan.
Berikut adalah 15 Karakter Pemimpin yang akan dicintai Rakyat, selamat membaca dan menjalnkannya : 

1. Integritas. 

Pemimpin yang akan dicintai Rakyat adalah pemimpin yang berintegritas.  Integritas adalah melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang Anda katakan atau penepatan janji-janji Anda. Integritas membuat Anda dapat dipercaya dan membuat orang lain mengandalkan Anda. Satu hal yang membuat sebagian besar orang enggan mengikuti Anda adalah bila mereka tak sepenuhnya merasa yakin bahwa Anda akan membawa mereka menuju ke tujuan yang Anda janjikan.

Apakah Anda dikenal sebagai seseorang yang mempunyai integritas? Jika ya, maka Anda layak menjadi seorang pemimpin yang luarbiasa.

2. · Optimis. Takkan ada orang yang mau mengikuti bila Anda memandang suram masa depan. Mereka hanya mau mengikuti seseorang yang bisa melihat masa depan dan memberitahukan kepada mereka bahwa di depan sana terbentang tempat yang lebih baik dan mereka dapat mencapai tempat itu.

Apakah Anda dikenal sebagai seorang yang optimis? Jika ya, Anda layak menjadi seorang pemimpin yang luar biasa.

3.· Menyukai perubahan. Pemimpin adalah mereka yang melihat adanya kebutuhan akan perubahan, bahkan mereka bersedia untuk memicu perubahan itu. Sedangkan pengikut lebih suka untuk tinggal di tempat mereka sendiri. Pemimpin melihat adanya kebaikan di balik perubahan dan mengomunikasikannya dengan para pengikut mereka. Jika Anda tidak berubah, Anda tidak akan tumbuh.

Apakah Anda dikenal sebagai seseorang yang memicu perubahan? Jika ya, Anda layak menjadi seorang pemimpin yang luar biasa.

4· Berani menghadapi risiko. Kapan pun kita mencoba sesuatu yang baru berarti kita siap untuk mengambil risiko yang ada. Keberanian untuk mengambil risiko adalah bagian dari pertumbuhan yang teramat penting. Kebanyakan orang menghindari risiko karena mereka tidak memiliki sifat sebagai seorang pemimpin. Para pemimpin menghitung risiko dan keuntungan yang ada di balik risiko. Mereka mengomunikasikannya pada pengikut mereka dan melangkah pada hari esok yang lebih baik.

Apakah anda dikenal sebagai seorang yang berani mengambil risiko? Jika ya, Anda layak menjadi seorang pemimpin yang luar biasa.

5· Ulet. Kecenderungan dari pengikut adalah mereka menyerah saat sesuatu menjadi sulit. Ketika mereka mencoba untuk yang kedua atau ketiga kalinya dan gagal, mereka lalu mencanangkan motto “Jika Anda gagal di langkah pertama, sudahlah, menyerahlah, dan lakukan sesuatu yang lain”. Jelas saja mereka melakukan itu karena mereka bukan seorang pemimpin. Para pemimpin itu tahu apa yang ada dibalik tembok batu dan mereka akan selalu berusaha menggapainya. Lalu, mereka mengajak orang lain untuk terus berusaha.

Apakah Anda dikenal sebagai seorang yang ulet, tangguh, dan berdaya tahan tinggi? Jika ya, Anda layak menjadi seorang pemimpin yang luar biasa.

6· Katalistis. Seorang pemimpin adalah seorang yang secara luar biasa mampu menggerakkan orang lain untuk melangkah. Mereka bisa mengajak orang lain keluar dari zona kenyamanan dan bergerak menuju tujuan mereka. Mereka mampu membangkitkan gairah, semangat, dan tindakan dari para pengikut.

Apakah Anda dikenal sebagai seseorang yang mampu menggerakkan orang lain? Jika ya, Anda layak menjadi seorang pemimpin yang luar biasa.

7· Berdedikasi dan berkomitmen. Para pengikut menginginkan seseorang yang lebih mencurahkan perhatian dan komitmetnya ketimbang diri mereka sendiri. Pengikut akan mengikuti pemimpin yang senantiasa bekerja dan berdedikasi karena mereka melihat betapa pentingnya pencapaian tugas-tugas dan tujuan.

Apakah Anda dikenal sebagai seseorang yang berkomitmen dan senantiasa mencurahkan perhatian Anda pada tujuan? Jika ya, Anda layak menjadi seorang pemimpin yang luar biasa

8· Cerdas. Pemimpin cenderung memiliki kecerdasan dalam hal kemampuan berbicara, bernalar, dan menafsir yang lebih kuat.

Apakah Anda dikenal sebagai seseorang yang cerdas? Jika ya, Anda layak menjadi seorang pemimpin yang luar biasa.

9· Percaya Diri. Pemimpin cenderung memiliki keyakinan akan kompetensi, keahlian yang dimiliki, dan juga meliputi harga diri serta keyakinan diri.

Apakah Anda dikenal sebagai seseorang yang percaya diri? Jika ya, Anda layak menjadi seorang pemimpin yang luar biasa

10· Jujur. Pemimpin cenderung memiliki kualitas kejujuran dan dapat dipercaya. Kejujuran membuat seorang pemimpin dapat dipercaya dan layak untuk diberi kepercayaan oleh para pengikutnya.

Apakah Anda dikenal sebagai seseorang yang jujur? Jika ya, Anda layak menjadi seorang pemimpin yang luar biasa

11· Determinatif. Determinatif adalah hasrat menyelesaikan pekerjaan yang meliputi ciri seperti inisiatif, gigih, serta dapat memengaruhi dan mengarahkan.

Apakah Anda dikenal sebagai seseorang yang determinatif? Jika ya, Anda layak menjadi seorang pemimpin yang luar biasa

12· Interaktif. Pemimpin cenderung memiliki sifat dapat menjalin hubungan yang menyenangkan dengan individu lain. Pemimpin yang menunjukkan interaktif cenderung bersahabat, ramah, sopan, bijaksana, dan diplomatis. Mereka sensitif terhadap kebutuhan orang lain dan menunjukkan perhatian atas kehidupan mereka.

Apakah Anda dikenal sebagai seseorang yang interaktif? Jika ya, Anda layak menjadi seorang pemimpin yang luar biasa.

13· Belajar Seumur Hidup. Belajar tidak hanya melalui pendidikan formal, tetapi juga diluar sekolah. Contohnya, belajar melalui membaca, menulis, mengobservasi, dan mendengar. Mempunyai pengalaman yang baik maupun yang buruk juga sebagai salah satu sumber belajar.

Apakah Anda dikenal sebagai seseorang yang pembelajar seumur hidup? Jika ya, Anda layak menjadi seorang pemimpin yang luar biasa.

14· Berorientasi Pada Pelayanan. Seorang pemimpin tidak dilayani tetapi melayani, sebab prinsip pemimpin dengan prinsip melayani berdasarkan karier adalah tujuan utama. Dalam memberi pelayanan, pemimpin seharusnya lebih berprinsip pada pelayanan yang baik.

Apakah Anda dikenal sebagai seseorang yang melayani orang lain? Jika ya, Anda layak menjadi seorang pemimpin yang luar biasa.

15· Membawa Energi Yang Positif. Setiap orang mempunyai energi dan semangat. Menggunakan energi yang positif didasarkan pada keikhlasan dan keinginan untuk mendukung kesuksesan orang lain. Untuk itu, dibutuhkan energi positif untuk membangun hubungan baik. Seorang pemimpin harus dapat dan mau bekerja dalam jangka waktu yang lama dan kondisi yang tidak ditentukan.

Apakah Anda dikenal sebagai seseorang yang memiliki energi positif? Jika ya, Anda layak menjadi seorang pemimpin yang luar biasa.
Pelatihan School for Nation Leader Sekolah Kepemimpinan Bangsa “Pemimpin Muda dengan Jati Diri Ke-Indonesiaan”

Pelatihan School for Nation Leader yang bertemakan “Pemimpin Muda dengan Jati Diri Ke-Indonesiaan” di Zona Madina Kawasan Wisata Djampang, Parung, Bogor pada hari Selasa Bogor. Sekolah Kepemimpinan Bangsa yang memiliki perhatian khusus terhadap isu kepemudaan dan kepemimpinan akan melaksanakan Seremonial Pembukaan Pelatihan School for Nation Leader yang bertemakan “Pemimpin Muda dengan Jati Diri Ke-Indonesiaan” di Zona Madina Kawasan Wisata Djampang, Parung, Bogor pada hari Selasa.

Tujuan dari Pelatihan School for Nation Leader ini adalah sebagai berikut : (a) untuk membentuk SDM strategis yang berkarakter dan berkompetensi global, (b) untuk membentuk pemimpin muda yang berkhidmat untuk kepentingan masyarakat, bangsa dan negara, (c) untuk memperkuat nilai-nilai kemanusiaan dan jati diri ke-Indonesiaan, dan (d) untuk membangun jaringan strategis kepemimpinan nasional.

Pelatihan School for Nation Leader yang akan berlangsung selama sepekan pada tanggal 14 – 20 April 2015 ini akan menghadirkan berbagai tokoh nasional sebagai narasumber yang akan mengupas berbagai tema menarik seputar isu kepemimpinan, nasionalisme, sejarah perjuangan tokoh bangsa, perkembangan politik nasional dan perkembangan ekonomi global.

Beberapa tokoh nasional yang akan menjadi narasumber sekaligus mentor pelatihan School for Nation Leader ini diantara lain : 1) Prof. Dr. Komaruddin Hidayat, 2) Marwah Daud Ibrahim, Ph.D, 3) Eep Saefulloh Fatah, 4) Yudi Latif, Ph.D, 5) Dr. Zaim Uchrowi, 6) Dr. Adian Husaini, 7) Dr. Muhammad Asmi, 8) Yon Machmudi, Ph.D, 9) Rene Pattiradjawane, dan 10) Muhammad Jazir ASP.

Terkait dengan persiapan School for Nation Leader, Direktur Sekolah Kepemimpinan Bangsa, Budiyanto, menjelaskan, “Pelatihan School for Nation Leader adalah program pelatihan kepemimpinan pemuda untuk membentuk pemimpin berkarakter, berkompetensi global dan berkhidmat untuk masyarakat, bangsa, dan negara”.

“Indonesia membutuhkan anak-anak muda yang memiliki nilai nasionalisme dan memahami sejarah perjuangan bangsa. Keteladanan perjuangan tokoh bangsa seperti yang dicontohkan oleh Cokroaminoto, Soekarno, Hatta, Natsir, Syahrir akan memberikan inspirasi kepada generasi muda saat ini. Pelatihan School for Nation Leader ini harapannya dapat menyampaikan semangat perjuangan para tokoh bangsa tersebut“, tegas Budiyanto.

Pelatihan School for Nation Leader ini akan diikuti oleh lima puluh orang mahasiswa terpilih yang mewakili kampus dan perguruan tinggi ternama dari berbagai daerah di seluruh Indonesia. Berbagai kampus dan perguruan tinggi tersebut diantaranya adalah UI, UGM, ITB, ITS, IPB, UNPAD, UNAIR, UNIBRAW, UPI, UNS, UNY, UNM, UNNES, UNESA, UNLAM, UNAND, UNHAS, UNTAN, UNSYIAH, UIN Jakarta, UIN Bandung, UIN Makassar, UMM, UNEJ dan STMIK AMIKOM.

“Semoga dengan hadirnya pelatihan School for Nation Leader dapat menjadi ruang pembelajaran alternatif bagi krisis kepemimpinan yang terjadi di Indonesia. Saatnya para aktivis muda ini belajar untuk merenungi inspirasi perjuangan para tokoh bangsa sebagai bekal untuk merawat masa depan Indonesia kedepannya”, pesan Budiyanto. (anw/sbb/dakwatuna)
Oleh: Ustadz Anis Matta, Lc

Pagi ini memori sejarah kita membuka dirinya kembali, membawa kita pada kenangan ribuan tahun lalu. Pagi ini kita kenang lagi manusia-manusia agung yang telah menciptakan arus terbesar dalam sejarah manusia, membentuk arah kehidupan kita, dan membuat kita semua berkumpul di lapangan besar ini untuk sholat dan berdoa bagi mereka. Pagi ini kita agungkan lagi nama-nama besar itu: Nabi Ibrahim dan istrinya Hajar, Nabi Ismail dan Nabi Muhammad saw.

Bayangkanlah bahwa lebih dari 4000 tahun lalu tiga manusia agung itu – Ibrahim, Hajar dan Ismail – berjalan kaki sejauh lebih dari 2000 km – atau sejauh Makassar Jakarta – dari negeri Syam – yang sekarang menjadi Syria, Palestina, Jordania dan Lebanon – menuju jazirah tandus – yang oleh Al Qur’an disebut sebagai lembah yang tak ditumbuhi tanaman apapun.

Bayangkanlah bagaimana mereka memulai sebuah kehidupan baru tanpa siapa-siapa dan tanpa apa-apa.Bayangkanlah bagaimana mereka membangun ka’bah dan memulai peradaban baru. Bayangkanlah bagaimana 42 generasi dari anak cucu Ibrahim secara turun temurun hingga Nabi Muhammad saw. membawa agama Tauhid ini dan mengubah jazirah itu menjadi pusat dan pemimpin peradaban dunia.

Bayangkanlah bagaimana Ka’bah pada mulanya hanya ditawafi 3 manusia agung itu, kini setiap tahunnya ditawafi sekitar 5 juta manusia dari seluruh pelosok dunia yang melaksanakan ibadah haji – dan dalam beberapa tahun ke depan akan ditawafi sekitar 12 juta manusia setiap tahun, persis seperti doa Nabi Ibrahim:

“Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah membawa sebagian dari keturunanku untuk tinggal di sebuah lembah yang tak tertumbuhi tanaman apapun, di sisi rumahMu yang suci..Ya Tuhan kami, itu agar mereka mendirikan sholat.. maka penuhilah hati sebagian manusia dengan cinta pada mereka..” ( Surat Ibrahim: 37).

Bayangkanlah bagaimana jazirah yang tandus tak berpohon itu dihuni oleh hanya mereka bertiga dan kini berubah menjadi salah satu kawasan paling kaya dan makmur di muka bumi, persis seperti doa Ibrahim:

“Dan ingatlah tatkala Ibrahim berkata: “Ya Tuhanku jadikanlah negeri ini negeri yang aman, dan berilah rezeki kepada penduduknya berupa buah-buahan yang banyak..”(Surat Al Baqarah: 126)

Bayangkanlah bagaimana Nabi Ibrahim bermunajat agar lembah itu diberkahi dengan menurunkan seorang nabi yang melanjutkan pesan samawinya, dan kelak Nabi Muhammad saw menutup mata rantai kenabian di lembah itu, lalu kini – 1500 tahun kemudian – agama itu diikuti sekitar 1,6 sampai 1,9 milyar manusia muslim, persis seperti doa Ibrahim:

“Ya Tuhan Kami, utuslah untuk mereka sesorang Rasul dari kalangan mereka, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat Engkau, dan mengajarkan kepada mereka Al kitab (Al Quran) dan Al-Hikmah (As-Sunnah) serta mensucikan mereka. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana.” (Surat Al Baqarah 129)

Bayangkanlah bagaimana – dari sebuah kampung kecil di Irak bernama Azar – Nabi Ibrahim datang seorang diri membawa agama samawi ini, melalui dua garis keturunan keluarga; satu garis dari istrinya Sarah yang menurunkan Ishak, Ya’kub hingga Isa, dan satu garis dari istrinya Hajar yang menurunkan Ismail hingga Muhammad, dan kini setelah lebih dari 4 millenium agama samawi itu – Islam, Kristen dan Yahudi – dipeluk oleh lebih dari 4 milyar manusia.

“Dan Ibrahim telah Mewasiatkan Ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya’qub. (Ibrahim berkata): “Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, Maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam” (Surat Al Baqarah: 132).

Pagi ini kita kenang lagi perjuangan 4 milenium lalu itu. Dan akan terus kita kenang hingga riwayat kehidupan berakhir saat kiamat datang kelak. Begitulah agar kesadaran sajarah kita tetap terjaga, bahwa;

Pertama, pertumbuhan adalah ciri agama.

Berbagai kerajaan, dinasti, rezim dan imperium datang silih berganti dalam sejarah manusia. Ia lahir, tumbuh besar, berjaya, lalu menua, melemah dan akhirnya mati. Tapi agama yang dibawa Ibrahim datang dan terus bertumbuh tanpa henti hingga kini. Tak ada kekuasaan – sezalim dan setiran apapun ia – yang sanggup menghentikan laju pertumbuhannya. Agama ini membangun kerajaan dalam hati dan pikiran manusia, bukan bangunan megah di atas tanah yang akan segera punah oleh waktu. Agama terus bertumbuh karena memberi arah bagi kehidupan manusia, mengakhiri pencarian akalnya akan kebenaran, kebaikan dan keindahan, serta memenuhi dahaga jiwanya akan cinta, ketenangan dan kebahagiaan. Lihatlah bagaimana doa-doa Nabi Ibrahim menjadi kenyataan satu per satu dan terus menerus sepanjang waktu. Nabi Ibrahim mengajarkan kita sunnatullah yang menjadi hukum sejarah sebagaimana disebutkan dalam Al Qur’an:

“Adapun buih itu pasti akan pergi sia-sia. Sedang yang bermanfaat bagi manusia akan bertahan di muka bumi. Demikianlah Allah membuat perumpamaan-perumpamaan”.(Surat Ar Ra’du: 17)

Kedua, agama adalah narasi terbesar dalam sejarah manusia.

Arus sejarah yang digerakkan oleh narasi Barat lahir dari ruh Kristiani. Sementara arus sejarah yang digerakkan narasi Timur lahir dari Islam. Jadi di Barat maupun di Timur agamalah yang membentuk semua peradaban besar yang pernah menghiasi lembar-lembar sejarah manusia. Dan selamanya akan terus begitu. Semua pemberontakan manusia untuk keluar dari jalan agama – seperti yang kita saksikan di abad yang lalu melalui gelombang sekularisme dan ateisme, baik atas nama ilmu pengetahuan atau atas nama yang lain – hanya akan berujung dengan kesia-siaan dan kesengsaraan. Lihatlah misalnya bagaimana perang dunia pertama dan kedua mengorbankan sekitar 94 juta nyawa manusia. Pemberontakan itu lahir dari keangkuhan manusia yang terlalu rapuh, disusun oleh akal yang terlalu sederhana untuk melawan kebenaran abadi yang dibawa oleh agama.

“Allah adalah cahaya langit dan bumi…”(An Nuur: 35 )

Ketiga, Islam adalah agama masa depan manusia.

Rasio pemeluk Islam adalah sekitar 1 orang Muslim untuk setiap 1000 penduduk bumi di zaman Nabi Muhammad saw. Kini angka itu berkembang menjadi 1 orang Muslim untuk setiap 5 orang penduduk bumi, termasuk sekitar 100 juta muslim yang menghuni benua Eropa dan sekitar 100 juta muslim yang menghuni China daratan.

Semua perang yang ditujukan untuk merusak citra agama ini – seperti label fundamentalisme dan terorisme – demi mencegah manusia memeluknya tidak akan sanggup mencegah pertumbuhan dan penyebarannya, bahkan di jantung sekularisme seperti Eropa dan Amerika.

Sementara itu semua sistem dan ideologi lain mulai bangkrut satu per satu seperti komunisme. Dan kini kapitalisme pun sedang menyusul secara perlahan dan pasti. Semua sistem dan ideologi itu tidak akan mampu memenuhi tuntutan dan dahaga manusia akan kebenaran, keadilan dan kebahagiaan. Dunia membutuhkan pencerahan baru, dan hanya Islamlah yang bisa membawa cahaya. Dunia membutuhkan sumber solusi, dan hanya Islamlah yang bisa menawarkan jalan keluar.

“Urusan (agama) ini pasti akan menjangkau seluruh manusia, sepanjang siang dan malam menjangkau (seluruh pelosok bumi)”.

Keempat, bekerja dan berkorban adalah tradisi kebangkitan dan kepemimpinan.

Bekerja itu seperti menanam pohon. Berkorban itu adalah pupuk yang mempercepat pertumbuhannya. Kita mengenang Nabi Ibrahim hari ini karena ia hanya bekerja menabur kebajikan di ladang hati manusia. Tanpa henti. Kita mengenang Nabi Ibrahim hari ini karena pengorbanannya yang tidak terbatas.

Makna hidup kita – baik sebagai individu maupun sebagai umat dan bangsa – terletak pada kerja keras dan pengorbanan tanpa henti dalam menebar kebajikan bagi kemanusiaan. Bekerja adalah simbol keberdayaan dan kekuatan. Berkorban adalah simbol cinta dan kejujuran. Itu nilai yang menjelaskan mengapa bangsa-bangsa bisa bangkit dan para pemimpin bisa memimpin. Hanya mereka yang mau bekerja dalam diam yang panjang, dan terus menerus berkorban dengan cinta, yang akan bangkit dan memimpin. Itulah jalan kebangkitan. Itulah jalan kepemimpinan. Itu nilai yang menjelaskan mengapa Islam – di masa lalu – bangkit dan memimpin peradaban manusia selama lebih dari 1000 tahun. Dan itu jugalah jalan kebangkitan kita kembali: bekerja keras dan berkorban tanpa henti. Dengarlah firman Allah swt:

“Dan katakanlah (hai Muhammad), bekerjalah kalian, nanti Allah yang akan menyaksikan amal kalian, beserta RasulNya dan orang-orang yang beriman”. (Surat At Taubah:105)

Hari ini – sebagaimana kita mengenang manusia-manusia agung itu; Nabi Ibrahim dan istrinya Hajar, Nabi Ismail dan Nabi Muhammad saw – kita juga mendengar rintihan hati umat manusia dari berbagai pelosok dunia. Di belahan dunia Islam ada rintihan anak-anak Palestina, Irak, Afganistan, Sudan, dan Khashmir yang membutuhkan solidaritas dan bantuan kita untuk membebaskan mereka dari kezaliman dan penjajahan. Bahkan bumi pertiwi sedang berduka. Hampir setiap saat, kita dikagetkan dengan berbagai macam bencana dan musibah, tak ada ujungnya. Bencana ada di sekitar kita, lebih-lebih di bulan ini, mulai dari banjir lumpur Warior, tsunami Mentawai dan gunung Merapi, bahkan gempa bumi setiap hari. Ratusan jiwa meninggal.

Sementara di belahan dunia lainnya, ada milyaran jiwa manusia yang hidup dalam kehampaan dan juga menanti para pembawa cahaya kebenaran untuk menyelematkan dan mengeluarkan mereka dari himpitan hidup yang pengap kedalam rengkuhan cahaya Islam yang penuh rahmat. Tangis hati para korban kezaliman di Dunia Islam dan rintihan jiwa para pencari kebenaran di Dunia Barat sama-sama menantikan kehadiran kepemimpinan baru yang datang membawa cahaya kebenaran, cinta bagi kemanusiaan, tekad untuk bekerja keras serta kemurahan hati untuk terus berkorban.

Marilah kita bangkit membebaskan diri kita dari keserakahan dan kebakhilan, kesedihan dan ketakutan, kelemahan dan ketidakberdayaan, egoisme dan perpecahan. Marilah kita bangkit dengan semangat kerja keras dan pengorbanan tanpa henti, melupakan masalah-masalah kecil dan memikirkan serta merebut peluang-peluang besar bagi kejayaan umat dan bangsa kita. Marilah kita bangkit dengan kepercayaan penuh bahwa Islam adalah masa depan manusia dan bahwa masa depan adalah milik Islam. Marilah kita bangkit dengan semangat dan keyakinan penuh bahwa kita bisa memimpin umat manusia kembali jika kita mau bekerja keras dan berkorban demi cita-cita besar kita.

*sumber: dakwatuna.com
BERIKUT ADALAH CARA SUKSES DALAM KEPEMIMPINAN  DIRI DAN TIM
BERBASIS AMANAH  DAN PROFESIONAL.


A. PENGANTAR.

Simbol kepemimpinan adalah  kepercayaan (amanah) dan kredibilitas (profesional). Kepercayaan tidaklah diperoleh melalui keturunan atau didapat dengan mudah. Komponen yang mendukung kepemimpinan diri berbasis amanah dan profesional meliputi aspek keberhasilan, integritas dan perhatian.
Kesuksesan kepemimpinan diri akan membawa dalam kepemimpinan tim, komponen yang mendukung  kepemimpinan dalam tim adalah  jelasnya struktur dan prosedur, Karakter pemimpin dalam tim  adalah flexibel, terbuka, fasilitator, tegas dan berdidikasi.
Baik kepemimpinan diri maupun tim pada akhirnya harus mampu menciptakan sebuah kultur (budaya) dalam sistem.

B. KEMIMPINAN   DIRI (Personal leadership)

1. KEBERHASILAN.

Keberhasilan adalah sesuatu yang membentuk komitmen  bagi orang lain atau masyarakat.
Kepercayaan hanya dapat terwujud dengan kerja keras, perbuatan dan perilaku  yang selalu etis, konsekuen dan konsisten.
Langkah-langkah menuju keberhasilan :
·        Tetapkan target kinerja yang jelas dan menjanjikan masa depan.
·        Menaruh perhatian pada pelaksanaan yang jelas, rinci (detail) dan informatif (mudah pelaksanaannya).
·        Peliharalah nilai-nilai dan upaya mencapai sukses secara konsisten.

2. INTEGRITAS.

Integritas  adalah bergerak antara kejujuran  dan konsisten. Integritas memerlukan seperangkat nilai dan prinsip yang kuat  yang harus dipatuhi  oleh diri sindiri, siapapun, khususnya pemimpin. Jika tidak ada konsisten , maka kepercayaan akan melorot.
Langkah-langkah untuk mewujudkan integritas:
v  Tetapkan tujuan yang jelas.
v  Hadapkan dengan realitas. Pehatikan untung,rugi, kendala dan perubahan yang cepat.
v  Gelarlah rencana dengan penuh keterbukaan.
v  Ikuti perkembangan, pekalah dengan lingkungan anda.

  
3. PERHATIAN.

Perhatian  bermakna menghormati kebaikan orang lain, empati, responsif.
Langkah-langkah mewujudkan perhatian :


¨      Bangunlah satu pandangan dan satu pemikiran yang jelas. Kita adalah tim yang saling membutuhkan, semua harus tertuju pada satu titik.
¨      Perlihatkan rasa percaya diri yang tinggi.
¨      Mewujudkan suasana kekeluargaan
¨      Mengakui sumbangsih  seseorang.

Ingat, kepercayaan dalam tim harus diawali dari tindakan dan perilaku pemimpin.
Untuk mewujudkan keberhasilan, integritas dan perhatian tidak mudah,  karenanya harus didukung oleh fungsi kepemimpinan (leadership).

C. KEPEMIMPINAN   DALAM TIM

1. KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP)

Kepemimpinan merupakan faktor pertama yang dapat menciptakan kepercayaan dalam  tim.  Faktor ini harus dibangun terlebih dahulu.
Pemimpin harus mampu mewujudkan tiga hal, yaitu :

  • Tiga model kepemimpinan, Pemimpin harus menghasilkan sesuatu yang menjadi harapan orang lain Pemimpin harus bertindak penuh integritas, jujur, terbuka, bersatunya antara kata dengan tindakan Pemimpin harus membuktikan, bahwa hidupnya untuk orang lain.
  • Membangun tim terpercaya, senior leader, kepemimpinan kolektif.
  • Kepercayaan yang menopang mekanisme. Mekanisme kerja yang menjadi jalinan unsur-unsur, struktur, prosedur, kultur, nilai-nilai, hukum, prinsip-prinsip dan aturan pelaksanaan.
 
2. STRUKTUR DAN PROSEDUR.

Struktur dan Prosedur  yang baik merupakan faktor yang menciptakan kepercayaan setelah kepemimpinan. Struktur dan Prosedur merupakan sistem strategi, sistem politik dan mekanisme lainnya.
Yang terpenting dari sistem ini adalah akuntabilitas kinerja (khususnya yan bersifat melayani orang/ masyarakat), pengawasan melekat, pemanduan bakat pimpinan dan kaderisasi, sistem penyampaian informasi dan proses sampai menjadi  keputusan, pengawasan menyeluruh yang menjadi titik lemah dan sekaligus upaya perbaikan agar kepercayaan tetap terjaga. 


D. KEPEMIMPINAN YANG MEMBENTUK BUDAYA.

Pemimpin yang sukses hanyalah pemimpin yang mampu membuat budaya dalam kepemimpinannya, sehingga kepemimpinannnya tidak dibatasi oleh waktu, ruang maupun keberadaan. Budaya inilah yang melatar belakangi perilaku unsur individu, unsur masyarakat, unsur pemimpin, unsur struktur, unsur prosedur. Unsur budaya harus dapat diberdayakan secara terus menerus dengan peningkatan yang  jelas.

EROSI KEPERCAYAAN  DIRI DAN TIM
  • Kekeliruan strategi, maka segera lakukan perbaikan.
  • Pelanggaran etika, hendaknya tidak terlalu teropsesi sehingga menjurus kepada pelanggaran etika., contoh korupsi.
  • Brutalitas kekuasan manajemen, apabila peraturan atau sistem terlampau kuat, berkuasa menyebabkan orang menjadi kaku dan brutal.

E. ENAM DISIPLIN  KREDIBILITAS PEMIMPIN

Ini adalah enam disiplin sebagai latihan untuk membina, mendapatkan dan memelihara kredibilitas kepemimpinan anda. 
v  Menemukan diri anda
v  Menghargai peserta
v  Mengkukuhkan nilai-nilai bersama.
v  Mengembangkan kemampuan.
v  Melayani satu tujuan.
v  Memelihara harapan.

SEMOGA ARTIKEL SUKSES DALAM KEPEMIMPINAN DIRI DAN TIM INI BERMANFAAT UNTUK ANDA, DAN KESUKSESAN KARIR ANDA

Studi Bidang Kepemimpinan dan Kewirausahaan Populer