BERIKUT ADALAH 10 PRINSIP KEBIJAKAN PARA PEMIMPIN SUKSES
1. Keislaman
Islam adalah agama damai, pembawa keselamatan, kebahagian
dan kesuksesan, Agama sempurna yang mencakup seluruh sendi kehidupan, agama
yang menjungjung tinggi nilai Kebangsaan, kemanusian, Keridhoan, Kemudahan,
Kenyamanan, Kemanfaatan, Kemajuan, Kebersamaan, kesetaraan, keadilan, kesejahteraan,
kemajuan, Keseimbangan dan Keuntungan Dunia Akhirat
Karenanya nilai Islam adalah yang pertama dan utama dalam
prinsip dasar kebijakan di Istana Mulia. Bagi kami Islam merupakan pilar
kebangkitan, dan dengannya kemenangan dapat diraih. Keislaman menjadi
pondasi utama di dalam proses pengajaran dan pendidikan di Istana Mulia.
Penyebab kebodohan ummat Islam sehingga menjadi jumud, taklid, dan
terbelakang karena selama ini mereka jauh dan menjauhi Dinul Islam yang murni.
Dalam pergerakan membangun peradaban ini Istana Mulia berupaya
menghidupkan kembali ruh Keislaman, membangkitkan nilai-nilai Islam yang
bersumber dari Al-Qur’an dan Al-Hadits, serta terus mensyiarkan
penyebaran ajaran Keislaman kepada masyarakat secara berkesinambungan.
2. Kebangsaan
Jiwa patriotisme dan nasionalisme (kebangsaan) sangat
tertanam kuat dalam diri kami. Pembelaan terhadap NKRI adalah bagian dari
perjuangan kami. Istana Mulia melangkah dengan keyakinan, azam, dan
tekad yang kuat untuk berpartisipasi dan berkontribusi kongkret di bidang
pendidikan dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Gerakan kami
berorientasi pada perbaikan (ishlah), dimulai dari perbaikan individu,
keluarga, masyarakat, hingga lebih jauh yang berkaitan dengan
perbaikan masalah-masalah kebangsaan. Ini sebagai wujud cinta kami kepada
tanah air, bangsa dan Negara, dengan melahirkan calon-calon
pemimpin bangsa yang akan memperjuangkan, mempertahankan, dan
membela NKRI dalam rangka meninggikan kalimat Allah, memenangkan
syariat-Nya, dan menegakkan daulah-Nya.
Kecintaan yang mendalam terhadap NKRI ini dituangkan
dalam kurikulum dan iqrar janji setia seluruh keluarga besar Istana Mulia, yang
dibacakan setiap hari senin dalam spirit morning
3. Keridhoan
Keridhoaan Allah (hablumminallah) dan keridhoan manusia
(habluminannas) adalah dua hal yang penting. Ridho Allah SWT adalah
syarat utama meraih kesuksesan, kemenangan, kejayaan, dan
kebahagiaan. Hanya mereka yang beriman dan bertaqwalah yang memperoleh
pertolongan Allah. Oleh karena itu dalam menjemput ridho dan pertolongan
Allah SWT, Istana Mulia sangat menjunjung tinggi ketaatan,
ketundukan, dan komitmen kepada aturan-aturan Allah (syariat-Nya) dalam
seluruh aspek kehidupan baik visi, misi, program, tujuan, capaian, dan
kegiatanya. Ini sebagai bentuk konsekuensi keimanan seorang muslim.
Disamping itu, menjaga keridhoan antar sesama (hablumminannaas) juga menjadi
interaksi yang penting dan saling mendukung satu sama lain.
4. Kemudahan
Istana Mulia memberikan kemudahan dan menghilangkan
kesulitan dalam memberikan layanan terbaik kepada siapapun. Karena kemudahan
melahirkan percepatan dan kesulitan melahirkan kesusahan. Ini juga yang
diajarkan Nabi kepada ummatnya, dimana kita lihat betapa syariat Islam
dipenuhi dengan kemudahan dalam menjalankannya. Terlebih, perkembangan
teknologi informasi dewasa ini semakin mempermudah manusia menyelesaikan
berbagai urusannya. Asas kemudahan akan menciptakan percepatan,
penghematan, dan saling percaya dalam mewujudkan cita-cita peradaban
Mulia.
5. Kenyamanan
Istana Mulia senantiasa menghadirkan nuansa kenyamanan
dalam semua aspek. Secara pelayanan memberikan kenyamanan dan kemudahan
urusan saat berinteraksi dengan personil Istana Mulia. Secara fisik
menciptakan lingkungan yang nyaman, asri dan menyenangkan bagi siapapun yang
berada di dalamnya. Dan, secara ma’nawi menghadirkan kenyamanan
hati bagi siapapun orangtua yang menitipkan anak-anaknya. Hal ini karena
adanya jaminan dan perlindungan terjaganya anak-anak dari aqidah yang
menyimpang, akhlak yang buruk, pemikiran yang sesat, atau
lingkungan yang kotor.
6. Kemanfaatan
Kami meyakini bahwa sebaik-baik manusia adalah yang
paling bermanfaat bagi kepentingan manusia. Keberadaan Istana Mulia ditengah-tengah
masyarakat sudah barang tentu bermaksud untuk memberikan manfaat seluas-luasnya
bagi banyak orang. Dalam konteks akses pendidikan misalnya, kami
tidak hanya melayani dan menerima anak-anak yang berasal dari keluarga yang
mampu. Istana Mulia memberikan kemanfaatan bagi anak-anak yatim dan
dhuafa berprestasi dengan fasilitas beasiswanya. Dalam konteks nilai
kemanfaatan yang lebih besar, Istana Mulia bertekad menyiapkan para
santri untuk menjadi pemimpin bangsa dan pengusaha nasional yang kelak akan
memberikan efek manfaat bagi jutaan rakyat Indonesia.
7. Kemajuan
Kemajuan bagi kami berarti terus tumbuh dan berkembang
untuk menjadi lebih baik dan lebih berkualitas. Pertumbuhan yang bersifat
vertikal dan perkembangan yang bersifat horizontal. Istana Mulia tidak boleh
mandeg, tumpul, mandul, atau melahirkan stagnan, sehingga
kehilangan inovasi dan kreatifitasnya yang orisinal. Maka asas kemajuan
menjadi spirit bagi seluruh personil Istana Mulia, kemajuan dengan
tetap mengacu kepada kaidah yang bersumber dari nilai-nilai Islam. Dalam
konteks pemberdayaan SDM misalnya, Istana Mulia konsern kepada
pengembangan potensi SDM pendidik, karyawan, dan santri agar mampu
melakukan akselerasi mobilitas vertikal dan perluasan mobilitas horizontal.
8. Kebersamaan
Kebersamaan atau keberjamaahan adalah sunnatulah.
Pergerakan Istana Mulia senantiasa diusung dalam koridor kerja-kerja tim.
Asas kebersamaan mendorong seluruh SDM Istana Mulia bersinergi dan bergerak
dalam irama yang harmoni untuk mencapai tujuan dan cita-cita yang sama.
Didalam kebersamaan ada nilai-nilai kesepahaman dan kesamaan gerak
langkah. Kebersamaan dalam hal ini juga dimaksud dalam konteks
tanggungjawab pendidikan santri bagi semua stakeholder terkait. Pengelola
pendidikan dan Walisantri wajib berada dalam alunan kebersamaan sehingga
saling percaya dan bertanggungjawab dalam keberhasilan proses pendidikan.
9. Keseimbangan
Pertumbuhan dan perkembangan dalam berbagai dimensinya
mesti dilalui secara bertahap, proporsional, dan seimbang, sesuai
dengan sunnatullah yang berlaku di jagad raya ini. Seluruh sistem Islam
berdiri di atas prinsip kesimbangan (tawazunitas).
Keseimbangan merupakan tata alamiah yang tidak akan
mengalami perubahan. Manusia secara fitrah tercipta memenuhi kaidah
keseimbangan. Maka, proses pendidikan dalam membentuk insan mulia
yang unggul yang tidak berdasarkan prinsip keseimbangan pasti akan mengalami
kegagalan. Oleh karena itu, prinsip keseimbangan harus melekat
dalam seluruh kiprah Istana Mulia, baik dalam konteks pembinaan SDMnya,
programnya, manajemen, dan lain sebagainya.
10. Keuntungan Dunia Akhirat
Pencapaian tujuan duniawi dan ukhrawi adalah dua dimensi
penting yang sama-sama diperjuangkan Istana Mulia. Keuntungan
duniawi berupa kemuliaan dan keberkahan perjalanan hidup dan keuntungan ukhrawi
berupa keselamatan akhirat dengan dimasukannya kita semua ke dalam surga Allah
SWT. Oleh karena itu, Istana Mulia dalam pergerakannya membuang jauh-jauh
orientasi pada keuntungan materi semata. Apa yang kami lakukan insya
Allah wajib mempertimbangkan keutamaan dan prioritas dimensi ukhrawi yang
menyertainya. Dengan demikian ini senantiasa mengingatkan kami untuk
berusaha selalu berada dalam track yang benar dan dan meraih ridho Allah SWT.
Yaitu kehidupan dari Allah, bersama Allah dan segalanya diperuntukan untuk
Allah SWT.
SEMOGA 10 PRINSIP KEBIJAKAN PARA PEMIMPIN SUKSES INI BERMANFAAT UNTUK ANDA SEMUA
0 komentar:
Posting Komentar
Berpolitik adalah Ibadah, Mari Berdakwah dg penuh Hikmah dan Amanah, demi Kejayaan Ummah
Selamat Datang di Sekolah Kepemimpinan Istana Mulia (IM) : Welcome to School of Leadership
Jika ingin berbagi silahkan kirim email ke sahabatayi@gmail.com