TAMAN
WISATA PENDIDIKAN(TWP)
ISTANA
MULIA
KATA
PENGANTAR
Alhamdulillah, atas
izin-Nya jualah buku Panduan Kepemimpinan (seri 1) ini dapat
diselesaikan tepat pada waktunya.
Salawat beriring salam senantiasa tercurah buat Baginda Rasulullah
saw, keluarganya, para sahabatnya dan
para pengikutnya sampaik akhir zaman kelak.
Buku
Panduan Kepemimpinan Istana Mulia (PKIM) disusun untuk memenuhi salah satu
Kurikulum Pendidikan Istana Mulia (KPIM).
Diantara materi pengajaran KPIM adalah seputar masalah-masalah
Kepemimpinan, yang tentunya disesuaikan
kemampuan akal dan daya nalar anak selevel SLTP.
PKIM
akan memandu dan membantu anak-anak Istana Mulia mengenali potensi kepemimpinan
dalam dirinya. Dimulai dari tahap
pemberian materi-materi dasar kepemimpinan seperti pengetahuan dan pemahaman tentang apa dan
bagaimana kepemimpinan, kemudian membimbing anak mempraktikkan nilai-nilai kepemimpinan. Panduan ini nantinya, selain
menyadarkan dan membangkitkan anak akan potensi kepemimpinan dalam
dirinya, tapi juga memperkuat keyakinan
anak bahwa dirinya adalah calon pemimpin masa depan. Dengan demikian anak tergerak, bersemangat, dan serius mempersiapkan dan
membekali dirinya menjadi pemimpin.
Semoga buku kecil ini memberikan
manfaat seluas-luasnya kepada siapapun yang membacanya, khususnya para guru dan orang tua yang
menginginkan pendidikan kepemimpinan sejak dini bagi anak-anaknya. Silahkan sampaikan kritik konstruktif anda ke
email: lpkd.consulting@yahoo.co.id, HP.
081399015884, pin BB 29D06909, twitter
@ikomusmulyadi.
Salam Sukses,
Mentor
Kepemimpinan Istana Mulia
Iko Musmulyadi
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
Bagian Satu PEMBUKAAN
Bagian Dua LATAR BELAKANG
Bagian Tiga MAKSUD DAN TUJUAN
Bagian Empat AZAS DAN LANDASAN
Bagian Lima PENDEKATAN
Bagian Enam DEFENISI
Bagian Tujuh RUANG LINGKUP
Bagian Delapan MENTOR KEPEMIMPINAN
Bagian Sembilan SARANA DAN PRASARANA
Bagian Sepuluh PROGRAM
Bagian Sebelas ANGGARAN
Bagian Duabelas PENUTUP
DAFTAR BACAAN
Bagian Satu
PEMBUKAAN
Disabdakan oleh Rasulullah, “Setiap
kalian adalah pemimpin dan setiap kalian bertanggung jawab atas kepemimpinannya
masing-masing”. Lalu Rasulullah pun
dalam hadis tersebut menguraikan contoh-contoh kepemimpinan dan tanggung jawab
masing-masing aspek kehidupan kongkret.
Hadis
diatas menekankan betapa pentingnya membangun kesadaran tentang potensi
kepemimpinan dalam diri seorang muslim.
Materi pengajaran dan latihan dasar-dasar kepemimpinan sudah harus
menjadi doktrin pendidikan anak muslim sejak dini, dan umat Islam harus merebut kembali
kepemimpinan dunia.
Sebenarnya,
runtuhnya Khilafah Utsmaniyah tahun 1924, sebagai simbol kesatuan dan
persatuan ummat Islam, telah menandai
hilangnya kendali kepemimpinan dunia Islam dan memporak-porandakan
wilayah-wilayah kaum muslimin. Sejak
saat itulah, musuh-musuh Islam dengan
mudah melancarkan serangan ghazwul fikri
ke berbagai belahan dunia Islam.
Alhasil, ummat Islam
terbonsai, menjadi kerdil tak
berdaya, dan terjajah dalam segala
bidang, yang kesemuanya berdampak pada
kemiskinan, kemerosotan moral, menjadi
pengekor, dan tak punya mental
pemimpin. Ini memang keberhasilan
program musuh-musuh Islam.
Sekarang kita harus bangkit. Ummat harus disadarkan. Para remaja dan pemuda Islam harus dibekali
dengan nilai-nilai kepemimpinan Rasulullah saw,
jika kita ingin kembali merebut tampuk kepemimpinan dunia. Kita tidak boleh lalai, karena tantangan ke depan tidak bisa dianggap
remeh. Ke depan kita akan menghadapi
situasi krusial, aspek kehidupan semakin
kompleks dan jumlah populasi manusia semakin banyak dengan keragaman komunitas
yang nyaris tak terhingga. Yang sudah
pasti hal tersebut semakin menuntut penajaman kualitas kepemimpinan dari
anak-anak kita calon-calon pemimpin masa depan.
Atas dasar panggilan dakwah dan tanggung jawab
yang besar, buku Panduan Kepemimpinan
Istana Mulia (PKIM) ini hadir. Istana
Mulia akan memulai satu konsep pendidikan dan pelatihan
kepimpinan bagi anak sejak dini. Pelatihan-pelatihan khusus bagi anak akan
dilakukan, dalam proses rangkaian agenda
besar kaderisasi kepemimpinan dunia Islam.
Pelatihan menggunakan beragam sarana dan bahkan Istana Mulia akan
membuat simulasi-simulasi yang dirasakan akan dihadapi saat anak menjadi
pemimpin di lapangan sesungguhnya.
Dan, saatnya nanti, insya Allah,
anak-anak Istana Mulia terlahir menjadi para pemimpin tangguh, terlibat aktif dalam partisipasi pengelolaan
negara, sehingga Indonesia khususnya dan
dunia Islam pada umumnya tidak lagi kekurangan stock kepemimpinan. Semoga.
Bagian Dua
LATAR BELAKANG
1.
Istana Mulia meyakini bahwa semua adalah bintang dengan
segala potensi keistimewaannya masing-masing.
2.
Bahwa memperhatikan dinamika yang berkembang terkait pendidikan
berkarakter di ranah pendidikan nasional, perlunya ditanamkan karakter “pemimpin
yang sholeh” dalam diri setiap anak.
3.
Bahwa perlunya upaya-upaya menumbuhkan kesadaran
awal dan jiwa kepemimpinan pada anak
4.
Bahwa perlunya upaya-upaya mengembangkan dan melatih
potensi kepemimpinan dalam diri anak
5.
Bahwa perlunya
mendorong anak agar bersemangat dan serius mempersiapkan dan membekali
diri menjadi calon pemimpin.
6.
Melihat dan mempertimbangkan
pentingnya point 1-5 diatas dipandang
perlu adanya
suatu panduan kepemimpinan secara mudah dan praktis bagi anak
BagianTiga
MAKSUD
DAN TUJUAN
1)
Maksud
Maksud dibuatnya buku panduan ini adalah untuk
memberikan sumbangsih pemikiran di bidang pengembangan
kepemimpinan anak bagi para orangtua
dan pegiat pendidikan, masyarakat dan pemerintah
di Indonesia.
2)
Tujuan
Adapun
tujuan dibuatnya panduan ini adalah:
1.
Tujuan Umum:
a. Menunjukkan
visi Kepemimpinan Islami yang sempurna, baik kepada masyarakat Indonesia maupun
kepada dunia internasional
b. Menghadirkan satu paket Program Pendidikan Kepemimpinan yang patent, yang terlaksana dan terawat dengan kefahaman,
keikhlasan, totalitas kerja, pengorbanan, komitmen untuk selamat dunia akhirat
c. Menciptakan
metode
pendidikan kepemimpinan dan simulasi praktek kepemimpinan yang menyenangkan
bagi anak
2.
Tujuan Khusus:
a. Memberikan
panduan penyelenggaraan mentoring kepemimpinan agar berjalan nyaman, tertib, rapi, lancar, dan teratur sesuai kebutuhan anak.
b. Meningkatnya penerimaan
dan elektabilitas anak terhadap jiwa kepemimpinan
yang berbasis syariah.
c. Memberikan
pemahaman yang benar kepada anak tentang pentingnya mempersiapkan diri menjadi calon
pemimpin.
d. Lebih tertatanya
dan tersinerginya berbagai unsur kekuatan dan
potensi anak sehingga siap dengan mental pemimpin tangguh, adil, bijaksana.
e. Memfamiliarkan istilah-istilah kepemimpinan sejak dini sehingga
anak terbiasa dengan seluk beluk dunia kepemimpinan.
Bagian Empat
AZAS DAN LANDASAN
1) Asas
Panduan ini dibuatberdasarkan asas:
a. keislaman;
b. kebangsaan;
c. keridhoan
d. kemudahan;
e. keseimbangan
dan keuntungan semua
pihak
2) Landasan
Ayat-ayat dan hadits-hadits dibawah ini menunjukkan bahwa
tema-tema kepemimpinan dan membentuk karakter kepemimpinan qur’ani dalam diri
setiap muslim adalah perintah Allah swt.
A.
Firman Allah
1)
Firman Allah: “ingatlah ketika tuhanmu berfirman kepada
para malaikat: “sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka
bumi…” (QS. Al-Baqarah: 30).
2)
Firman Allah: “Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani,
karena kamu selalu mengajarkan Al-Kitab dan disebabkan kamu tetap
mempelajarinya...” (QS. Ali Imran: 79).
3)
Firman Allah: “Berkata
Yusuf, jadikanlah aku bendaharawan Negara (mesir); sesungguhnya aku adalah
orang yang pandai menjaga lagi berpengetahuan...” (QS. Yusuf: 55).
4)
Firman Allah: “maka kami telah memberikan pengertian kepada
sulaiman tentang hokum (yang lebih tepat); dan kepada masing-masing mereka
telah kami berikan hikmah dan ilmu dan telah kami tundukkan gunung-gunung dan
burung-burung, semua bertasbih bersama Daud. Dan kamilah yang melakukannya”
(QS. Al-Anbiya: 79)
B. Sabda Rasulullah
1.
Nabi saw bersabda,”ketahuilah! Masing-masing kamu adalah
pemimpin dan masing-masing kamu akan dimintai pertanggung jawaban terhadap apa
yang dipimpin….(
HR. Bukhari dari Ibnu Umar, Bukhari, Al-Adab al-Murod, No.212).
2.
Dari Abu Hurairah, Rasul saw bersabda, “jika suatu masalah diserahkan kepada
yang bukan ahlinya maka tunggulah-datangnya-kiamat.” (
HR. Bukhori)
3.
Dari Ibnu Umar ra.Rarul saw bersabda, “sebaik-baik manusia adalah
yang paling barmanfaat untuk manusia.” (HR.
At-Thabrani)
Bagian Lima
PENDEKATAN
Pendekatan Panduan Kepemimpinan terdiri dari:
1)
Historis
(kesejarahan), dalam rangka mafaahim (memahami) yang benar tentang apa, mengapa
dan bagaimana cara anak belajar kepemimpinan.
2)
Deskriptif, untuk
memahami apa itu kepemimpinan Islam
3)
Filosofis, dalam
rangka mafaahim hakekat atau subtansi dari kepemimpinan
4)
Normatif,
pendekatan untuk memahami bagaimana dan dengan apa kita harus menjadi seorang
pemimpin yang Islami
5)
Sosiologis,
pendekatan untuk memahami cara dan sarana yang
digunakan agar tepat sesuai dengan yang dibutuhkan seorang pemimpin
6)
Komprehensif,
untuk memahami dan melaksanakan ajaran Islam secara utuh, integral dan
menyeluruh
Bagian Enam
DEFENISI
Dalam buku ini yang dimaksud dengan :
a.
Panduan Kepemimpinan adalah buku panduan bidang kepemimpinan yang disusun oleh manajemen
Istana Mulia
b.
Ruang Lingkup adalah
point-point pengajaran materi seputar kepemimpinan dan akhlak pemimpin muslim.
c.
Mentor Kepemimpinan
adalah tenaga pengajar dan pendamping bidang kepemimpinana yang terstandarisasi Entrepreneur Academy Istana Mulia
d.
Mentoring kepemimpinan adalah proses pengajaran
dan pendampingan teori dan praktek kepemimpinan dari mentor terhadap anak.
e.
Sarana dan prasarana
adalah bahan, alat kelengkapan, dan
ruangan yang dibutuhkan untuk pelaksanaan mentoring kepemimpinan.
f.
Program adalah
bentuk-bentuk kegiatan mentoring kepemimpinan
baik dalam hal pengajaran maupun praktek kepemimpinan
g.
Anggaran adalah
besaran dana yang dibutuhkan selama pelaksanaan kegiatan mentoring kepemimpinan.
Bagian
Tujuh
RUANG LINGKUP
1)
Apa itu kepemimpinan?
·
Kepemimpinan adalah
suatu proses untuk membantu orang lain agar punya kemampuan bersama-sama dalam
mencapai suatu tujuan. Tidak ada
organisasi tanpa pemimpin. Seorang pemimpin harus bisa memimpin dirinya
sendiri, menjadi teladan agar bisa
menggerakan anggotanya dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kalian akan menjadi pribadi yang menyenangkan
jika mempunyai jiwa kepemimpinan, dapat
memimpin dirinya sendiri dan dapat menggerakan orang lain.
·
Kepemimpinan adalah
suatu proses untuk menggerakkan sekumpulan manusia menuju ke suatu tujuan yang
telah ditetapkan dengan memotivasi mereka dengan suatu cara yang tidak
memaksa. Kepemimpinan yang baik
menggerakkan manusia untuk memenuhi rencana jangka panjang.
·
Kepemimpinan adalah
suatu peranan dan juga merupakan suatu proses untuk mempengaruhi orang
lain. Pemimpin adalah anggota dari suatu
perkumpulan yang diberi kedudukan tertentu dan bertindak sesuai dengan
kedudukannya. Seorang pemimpin adalah
juga seorang ahli dalam perkumpulan yang diharapkan menggunakan pengaruhnya
dalam mewujudkan dan mencapai tujuan kelompok.
Pemimpin yang sebenarnya ialah seorang yang memimpin dan bukan seorang
yang menggunakan kedudukan untuk memimpin.
·
Kepemimpinan
adalah sekumpulan dari serangkaian kemampuan dan sifat kepribadian, termasuk
didalamnya kewibawaan, keahlian berkomunikasi, untuk dijadikan sebagai sarana
dalam rangka menyakinkan yang dipimpinnya agar mereka bersedia dan dapat
melaksanakan tugas-tugas yang diamanahkan
2)
Siapa itu Pemimpin?
·
Setiap diri kita adalah pemimpin.
“Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan dimintai
pertanggungjawaban atas kepemimpinannya” (Nabi Muhammad SAW)
·
Santri SMP IT Istana Mulia adalah pemimpin masa
depan, generasi penerus, kebanggaan dan harapan bangsa, masyarakat dan
keluarga. Setiap santri hendaknya
memiliki panggilan jiwa untuk bersiap diri menjawab tuntutan dan tantangan yang
tidak ringan itu.
3)
Kapan seseorang di sebut pemimpin?
a.
Dilahirkan untuk jadi
pemimpin (Rosul/Nabi)
b.
Faktor keturunan
(raja/ratu)
c.
Dipilih oleh
kelompok, karena: a. Kharismatik b. Kaya c. Sebelumnya telah menjadi pemimpin
pada bagian kelompok itu d. Memiliki pengetahuan, keterampilan yang lebih dari
yang lain e. Dapat dipercaya, jujur, dan
lain-lain.
·
Kepemimpinan sangat
penting dan dibutuhkan dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam Islam, kepemimpinan/imamah/kekhilafahan
dibentuk untuk menggantikan posisi kenabian dalam mengurus urusan agama
sekaligus mengatur kehidupan dunia.
4) Bagaimana cara
memimpin?
·
Seorang pemimpin
harus memiliki keahlian manajerial dan memahami hal-hal yang sifatnya teknis
agar memudahkan ia mengarahkan dan membina anak buahnya. Ia harus memiliki keterampilan berkomunikasi
dengan orang lain (bukan pendiam),
memiliki kepiawaian berinteraksi (pandai berteman), membangun relasi dan sosialisasi (pandai
bergaul), sehingga kepemimpinannya
berjalan efektif. Ia juga harus pandai berinteraksi dengan seluruh anak buahnya
dan dengan lingkungan sekitarnya.
5) Apa saja karakter
yang harus dimiliki seorang pemimpin?
·
Integritas. Integritas adalah melakukan sesuatu sesuai
dengan apa yang Anda katakan atau penepatan janji-janji Anda. Integritas membuat Anda dapat dipercaya dan
membuat orang lain mengandalkan Anda.
Satu hal yang membuat sebagian besar orang enggan mengikuti Anda adalah
bila mereka tak sepenuhnya merasa yakin bahwa Anda akan membawa mereka menuju
ke tujuan yang Anda janjikan.
Apakah
Anda dikenal sebagai seseorang yang mempunyai integritas? Jika ya, maka Anda layak menjadi seorang pemimpin yang
luarbiasa.
·
Optimis. Takkan ada orang yang mau mengikuti bila Anda
memandang suram masa depan. Mereka hanya
mau mengikuti seseorang yang bisa melihat masa depan dan memberitahukan kepada
mereka bahwa di depan sana terbentang tempat yang lebih baik dan mereka dapat
mencapai tempat itu.
Apakah
Anda dikenal sebagai seorang yang optimis?
Jika ya, Anda layak menjadi
seorang pemimpin yang luar biasa.
·
Menyukai
perubahan. Pemimpin adalah
mereka yang melihat adanya kebutuhan akan perubahan, bahkan mereka bersedia untuk memicu perubahan
itu. Sedangkan pengikut lebih suka untuk
tinggal di tempat mereka sendiri.
Pemimpin melihat adanya kebaikan di balik perubahan dan mengomunikasikannya
dengan para pengikut mereka. Jika Anda
tidak berubah, Anda tidak akan
tumbuh.
Apakah
Anda dikenal sebagai seseorang yang memicu perubahan? Jika ya,
Anda layak menjadi seorang pemimpin yang luar biasa.
·
Berani
menghadapi risiko.
Kapan pun kita mencoba sesuatu yang baru berarti kita siap untuk
mengambil risiko yang ada. Keberanian
untuk mengambil risiko adalah bagian dari pertumbuhan yang teramat
penting. Kebanyakan orang menghindari
risiko karena mereka tidak memiliki sifat sebagai seorang pemimpin. Para pemimpin menghitung risiko dan
keuntungan yang ada di balik risiko.
Mereka mengomunikasikannya pada pengikut mereka dan melangkah pada hari
esok yang lebih baik.
Apakah
anda dikenal sebagai seorang yang berani mengambil risiko? Jika ya,
Anda layak menjadi seorang pemimpin yang luar biasa.
·
Ulet. Kecenderungan dari pengikut adalah mereka
menyerah saat sesuatu menjadi sulit.
Ketika mereka mencoba untuk yang kedua atau ketiga kalinya dan
gagal, mereka lalu mencanangkan motto “Jika Anda gagal di langkah pertama, sudahlah,
menyerahlah, dan lakukan sesuatu yang
lain”. Jelas saja mereka melakukan
itu karena mereka bukan seorang pemimpin.
Para pemimpin itu tahu apa yang ada dibalik tembok batu dan mereka akan
selalu berusaha menggapainya. Lalu, mereka mengajak orang lain untuk terus
berusaha.
Apakah
Anda dikenal sebagai seorang yang ulet, tangguh, dan berdaya tahan tinggi? Jika ya,
Anda layak menjadi seorang pemimpin yang luar biasa.
·
Katalistis. Seorang pemimpin adalah seorang yang secara
luar biasa mampu menggerakkan orang lain untuk melangkah. Mereka bisa mengajak orang lain keluar dari
zona kenyamanan dan bergerak menuju tujuan mereka. Mereka mampu membangkitkan gairah, semangat,
dan tindakan dari para pengikut.
Apakah
Anda dikenal sebagai seseorang yang mampu menggerakkan orang lain? Jika ya,
Anda layak menjadi seorang pemimpin yang luar biasa.
·
Berdedikasi
dan berkomitmen. Para
pengikut menginginkan seseorang yang lebih mencurahkan perhatian dan
komitmetnya ketimbang diri mereka
sendiri. Pengikut akan mengikuti
pemimpin yang senantiasa bekerja dan berdedikasi karena mereka melihat betapa
pentingnya pencapaian tugas-tugas dan tujuan.
Apakah
Anda dikenal sebagai seseorang yang berkomitmen dan senantiasa mencurahkan
perhatian Anda pada tujuan? Jika
ya, Anda layak menjadi seorang pemimpin
yang luar biasa
·
Cerdas. Pemimpin cenderung memiliki kecerdasan dalam
hal kemampuan berbicara, bernalar, dan menafsir yang lebih kuat.
Apakah
Anda dikenal sebagai seseorang yang cerdas?
Jika ya, Anda layak menjadi
seorang pemimpin yang luar biasa.
·
Percaya
Diri. Pemimpin cenderung memiliki keyakinan akan
kompetensi, keahlian yang dimiliki, dan juga meliputi harga diri serta keyakinan
diri.
Apakah
Anda dikenal sebagai seseorang yang percaya diri? Jika ya,
Anda layak menjadi seorang pemimpin yang luar biasa
·
Jujur.
Pemimpin
cenderung memiliki kualitas kejujuran dan dapat dipercaya. Kejujuran membuat seorang pemimpin dapat
dipercaya dan layak untuk diberi kepercayaan oleh para pengikutnya.
Apakah
Anda dikenal sebagai seseorang yang jujur?
Jika ya, Anda layak menjadi
seorang pemimpin yang luar biasa
·
Determinatif. Determinatif adalah hasrat menyelesaikan
pekerjaan yang meliputi ciri seperti inisiatif,
gigih, serta dapat memengaruhi
dan mengarahkan.
Apakah
Anda dikenal sebagai seseorang yang determinatif? Jika ya,
Anda layak menjadi seorang pemimpin yang luar biasa
·
Interaktif. Pemimpin cenderung memiliki sifat dapat
menjalin hubungan yang menyenangkan dengan individu lain. Pemimpin yang menunjukkan interaktif
cenderung bersahabat, ramah, sopan,
bijaksana, dan diplomatis. Mereka sensitif terhadap kebutuhan orang lain
dan menunjukkan perhatian atas kehidupan mereka.
Apakah
Anda dikenal sebagai seseorang yang interaktif?
Jika ya, Anda layak menjadi
seorang pemimpin yang luar biasa.
·
Belajar
Seumur Hidup.
Belajar tidak hanya melalui pendidikan formal, tetapi juga diluar sekolah. Contohnya,
belajar melalui membaca,
menulis, mengobservasi, dan mendengar. Mempunyai pengalaman yang baik maupun yang buruk
juga sebagai salah satu sumber belajar.
Apakah
Anda dikenal sebagai seseorang yang pembelajar seumur hidup? Jika ya,
Anda layak menjadi seorang pemimpin yang luar biasa.
·
Berorientasi
Pada Pelayanan. Seorang pemimpin tidak dilayani tetapi
melayani, sebab prinsip pemimpin dengan
prinsip melayani berdasarkan karier adalah tujuan utama. Dalam memberi pelayanan, pemimpin seharusnya lebih berprinsip pada
pelayanan yang baik.
Apakah
Anda dikenal sebagai seseorang yang melayani orang lain? Jika ya,
Anda layak menjadi seorang pemimpin yang luar biasa.
·
Membawa
Energi Yang Positif.
Setiap orang mempunyai energi dan semangat. Menggunakan energi yang positif didasarkan
pada keikhlasan dan keinginan untuk mendukung kesuksesan orang lain. Untuk itu,
dibutuhkan energi positif untuk membangun hubungan baik. Seorang pemimpin harus dapat dan mau bekerja
dalam jangka waktu yang lama dan kondisi yang tidak ditentukan.
Apakah
Anda dikenal sebagai seseorang yang memiliki energi positif? Jika ya,
Anda layak menjadi seorang pemimpin yang luar biasa.
6) Energi positif
seperti apa yang harus dimiliki seorang pemimpin?
·
Percaya
Kepada Orang lain.
Seorang pemimpin mempercayai orang lain,
termasuk staf bawahannya sehingga mereka mempunyai motivasi dan dapat
mempertahankan pekerjaan dengan baik. Oleh
karena itu, kepercayaan harus diikuti
dengan kepedulian.
·
Keseimbangan
Dalam Kehidupan.
Seorang pemimpin harus dapat menyeimbangkan tugasnya. Berorientasi kepada prinsip kemanusiaan dan
keseimbangan diri antara kerja dan olah raga,
istirahat dan rekreasi.
Keseimbangan juga berarti seimbang antara kehidupan dunia dan akhirat.
·
Melihat
kehidupan sebagai tantangan.
Dalam hal ini, tantangan berarti
kemampuan untuk menikmati hidup dan segala konsekuensinya. Hal tersebut disebabkan kehidupan adalah suatu
tantangan yang dibutuhkan dan mempunyai rasa aman yang datang dari dalam diri
sendiri. Rasa aman tergantung pada
inisiatif, keterampilan, kekreatifitasan, kemauan,
keberanian, kesemangatan, dan kebebasan.
·
Sinergi. Sinergi adalah kerja kelompok dan memberi
keuntungan kepada kedua belah pihak.
Sinergi adalah satu kerja kelompok yang mana memberi hasil lebih efektif
daripada bekerja secara perorangan.
Orang berprinsip senantiasa hidup dalam sinergi dan satu katalis
perubahan. Mereka selalu mengatasi
kelemahannya sendiri. Oleh karena
itu, seorang pemimpin harus dapat
bersinergis dengan setiap orang, atasan, staf,
dan teman kerjanya.
·
Latihan
Mengembangkan Diri Sendiri.
Seorang pemimpin harus dapat memperbaharui diri sendiri untuk mencapai
keberhasilan yang tinggi. Latihan dan
pengalaman sangat penting untuk mendapatkan perspektif baru yang dapat
digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan.
7)
Apa
Tugas dan Tanggung Jawab Pemimpin?
Tugas
utama seorang pemimpin, yaitu:
·
Pemimpin
bekerja dengan orang lain.
Seorang pemimpin bertanggung jawab untuk bekerja dengan orang lain. Salah satunya dengan atasan, staf,
teman kerja, atau orang lain
diluar organisasinya.
·
Pemimpin
harus bertanggung jawab dan mempertangungjawabkan perbuatannya.
Seorang pemimpin bertanggung jawab untuk menyusun tugas, menjalankan tugas dan mengadakan evaluasi
untuk mencapai outcome yang
terbaik. Pemimpin juga bertanggung jawab
untuk kesuksesan stafnya tanpa menemui kegagalan.
·
Pemimpin
menyeimbangkan pencapaian tujuan dan prioritas. Proses kepemimpinan dibatasi sumber. Jadi,
pemimpin harus dapat menyusun tugas dengan mendahulukan prioritas. Dalam upaya pencapaian tujuan, pemimpin harus dapat mendelegasikan
tugas-tugasnya kepada staf.
Kemudian, pemimpin harus dapat
mengatur waktu dan menyelesaikan masalahnya secara efektif.
·
Pemimpin
harus berpikir secara analitis dan konseptual. Seorang pemimpin harus menjadi seorang
pemikir yang analitis dan konseptual.
Disamping itu, seorang pemimpin
juga harus dapat mengidentifikasi masalah dengan akurat dan menguraikan seluruh pekerjaan menjadi lebih jelas
kaitannya dengan pekerjaan lain.
·
Pemimpin
adalah seorang mediator.
Konflik selalu terjadi pada setiap tim dan organisasi. Oleh karena itu, pemimpin harus dapat menjadi seorang mediator
(penengah).
·
Pemimpin
adalah politisi dan diplomat. Seorang pemimpin harus mampu mengajak dan
melakukan kompromi. Sebagai seorang
diplomat, seorang pemimpin harus dapat
mewakili tim atau organisasinya.
·
Pemimpin
harus membuat keputusan yang bijak. Seorang pemimpin harus dapat memecahkan
masalah bagaimana pun keadaan yang sedang dihadapinya. Selain itu,
dia juga harus dapat menentukan pilihan dengan bijak dan tidak
tergesa-gesa dalam bertindak.
8) Apa yang harus
dimiliki seorang Pemimpim
·
Seorang pemimpin
harus memiliki kemampuan mengatur, mengarahkan dan membina anak buahnya. Ia harus memiliki keterampilan berkomunikasi
dengan orang lain (bukan pendiam),
memiliki kepiawaian berinteraksi (pandai berteman), membangun relasi dan sosialisasi (pandai
bergaul dan disukai sahabatnya),
sehingga kepemimpinannya berjalan baik. Ia juga harus pandai
berinteraksi dengan seluruh anak buahnya dan dengan lingkungan sekitarnya.
9) Apa yang
dimaksud gaya kepemimpinan?
·
Gaya
kepemimpinan, pada dasarnya mengandung pengertian sebagai suatu perwujudan
tingkah laku dari seorang pemimpin, yang menyangkut kemampuannya dalam
memimpin. Perwujudan tersebut biasanya membentuk suatu pola atau bentuk
tertentu.
10) Apa saja Gaya/Tipe
Kepempinan yang ada di dunia ini?
·
Secara umum ada 5
tipe yakni otokratis, milisteritis, paternalistis, kharismatik dan demokrasi
11) Apa itu tipe
Kepemimpinan Otoraktis?
·
Seorang
pemimpin yang otokratis ialah pemimpin yang memiliki kriteria atau ciri sebagai
berikut:
-
Menganggap
organisasi sebagai milik pribadi;
-
Mengidentikkan
tujuan pribadi dengan tujuan organisasi;
-
Menganggap
bawahan sebagai alat semata-mata;
-
Tidak mau
menerima kritik, saran dan pendapat;
-
Terlalu
tergantung kepada kekuasaan formalnya;
-
Dalam
tindakan penggerakkannya sering mempergunakan pendekatan yang mengandung unsur
paksaan dan bersifat menghukum.
12) Apa itu tipe
Kepemimpinan Milisteristis?
·
Seorang
pemimpin yang bertipe militeristis ialah seorang pemimpin yang memiliki
sifat-sifat berikut :
-
Dalam
menggerakan bawahan sistem perintah yang lebih sering dipergunakan;
-
Dalam
menggerakkan bawahan senang bergantung kepada pangkat dan jabatannya;
-
Senang
pada formalitas yang berlebih-lebihan;
-
Menuntut
disiplin yang tinggi dan kaku dari bawahan;
-
Sukar menerima
kritikan dari bawahannya;
-
Menggemari
upacara-upacara untuk berbagai keadaan.
13) Apa itu tipe
Kepemimpinan Paternalistis?
·
Seorang
pemimpin yang tergolong sebagai pemimpin yang paternalistis ialah seorang yang
memiliki ciri sebagai berikut :
-
Menganggap
bawahannya sebagai manusia yang tidak dewasa;
-
Bersikap
terlalu melindungi (overly protective);
-
Jarang
memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil keputusan;
-
Jarang
memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil inisiatif;
-
Jarang
memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengembangkan daya kreasi dan
fantasinya; dan
-
Sering
bersikap maha tahu.
14) Apa itu tipe
Kepemimpinan Karismatik?
·
Hingga
sekarang ini para ahli belum berhasil menemukan sebab-sebab mengapa seseorang
pemimpin memiliki karisma.
-
Umumnya diketahui bahwa pemimpin yang demikian
mempunyai daya tarik yang amat besar dan karenanya pada umumnya mempunyai
pengikut yang jumlahnya sangat besar, meskipun para pengikut itu sering pula
tidak dapat menjelaskan mengapa mereka menjadi pengikut pemimpin itu.
-
Karena
kurangnya pengetahuan tentang sebab musabab seseorang menjadi pemimpin yang
karismatik, maka sering hanya dikatakan bahwa pemimpin yang demikian diberkahi
dengan kekuatan gaib (supra natural powers).
-
Kekayaan,
umur, kesehatan, profil tidak dapat dipergunakan sebagai kriteria untuk
karisma. Gandhi bukanlah seorang yang kaya, Iskandar Zulkarnain bukanlah
seorang yang fisik sehat, John F Kennedy adalah seorang pemimpin yang memiliki
karisma meskipun umurnya masih muda pada waktu terpilih menjadi Presiden
Amerika Serikat.
15) Apa itu tipe
Kepemimpinan Demokrasi?
·
Tipe
kepemimpinan ini memiliki karakteristik sebagai berikut :
-
Dalam
proses penggerakan bawahan selalu bertitik tolak dari pendapat bahwa manusia
itu adalah makhluk yang termulia di dunia;
-
Selalu
berusaha mensinkronisasikan kepentingan dan tujuan organisasi dengan
kepentingan dan tujuan pribadi dari pada bawahannya;
-
Senang
menerima saran, pendapat, dan bahkan kritik dari bawahannya;
-
Selalu
berusaha mengutamakan kerjasama dan teamwork dalam usaha mencapai tujuan;
-
Ikhlas
memberikan kebebasan yang seluas-luasnya kepada bawahannya untuk berbuat
kesalahan yang kemudian diperbaiki agar bawahan itu tidak lagi berbuat
kesalahan yang sama, tetapi lebih berani untuk berbuat kesalahan yang lain;
-
Selalu
berusaha untuk menjadikan bawahannya lebih sukses daripadanya; dan
-
Berusaha
mengembangkan kapasitas diri pribadinya sebagai pemimpin.
·
Tergambar
bahwa untuk menjadi pemimpin tipe demokratis bukanlah hal yang mudah. Namun,
karena pemimpin yang demikian adalah yang paling ideal, alangkah baiknya jika
semua pemimpin berusaha menjadi seorang pemimpin yang demokratis
16) Dari beberapa tipe
tersebut mana yang terbaik?
·
Tipe kepemimpinan
demokratis adalah yang paling efektif dan produktif. Kepemimpinan ini juga merupakan satu-satunya
tipe kepemimpinan yang sejalan dengan ajaran Islam. Selain itu gaya kepemimpinan semacam ini
membawa pemikiran baru, perubahan yang
positif dan rasa tanggung jawab bersama.
Dari pengetahuan dan pengalaman tentang
kepemimpinan telah membuktikan bahwa tipe pemimpin yang demokratislah yang
paling tepat untuk organisasi modern.
17) Bagaimana tanggung
jawab pemimpin dalam pandangan Islam?
·
Dalam pandangan
Islam, kepemimpinan merupakan amanah dan
tanggung jawab yang tidak hanya dipertanggungjawabkan kepada anggota-anggota
yang dipimpinnya, namun juga akan
dipertanggungjawabkan di hadapan Allah SWT.
Jadi, pertanggungjawaban
kepemimpinan dalam Islam tidak hanya bersifat horizontal-formal sesama manusia
saja, tetapi juga bersifat
vertikal-moral, yakni tanggung jawab
kepada Allah SWT di akhirat kelak.
18) Bagaimana Rasulullah
SAW memerankan kepemimpinan?
Beliau
memerankan tiga fungsi terpenting di dalam diri seorang pemimpin:
·
Pendidik
(pembina/motivator) yang dewasa (murabbi).
Sebagai pendidik yang baik beliau berperan sebagai
pendengar insiprasi rakyatnya karena pemimpin lahir dari rakyat dan dukungan
anggota, bukan karena diangkat dari
atas. Pemimpin lahir dari bawah dan
sudah seharusnya memperjuangkan kepentingan mereka. Pendidik yang baik memerankan peran sebagai
pembina sekaligus sebagai motivator terhadap anggota dengan spirit untuk
mencerdaskan rakyat/anggotanya bukan membodohi mereka atau membodohkan mereka.
·
Pengajar
(informan) yang matang (mu’allim). Seorang
pemimpin berfungsi sebagai informan bagi rakyat/anggotanya. Pemimpin wajib memberikan informasi yang
layak kepada anggotanya sebagai pengayaan/salah satu sumber serta bekal
pencerdasan anggota.
·
Organisator
(koordinator) yang handal (munazhzhim). Seorang
pemimpin juga berperan sebagai organisatoris dan koordinator (munazhzhim). Maksudnya ia mampu memfasilitasi
terakomodasinya potensi dan kapabilitas anggota. Selanjutnya, dioptimalkan secara baik untuk menghasilkan
hasil yang baik pula.
19) Bagaimana seorang
pemimpin tumbuh dan berkembang dalam lingkungan kehidupan kemasyarakatan?
·
Kepemimpinan
Mauhuubah. Ada proses pertumbuhan kepemimpinan yang
bersifat mauhuubah atau pemberian
dari Allah SWT. Umumnya, tipe pemimpin mauhuubah sejak awal telah memiliki karisma sehingga sosoknya
merupakan pemimpin karismatik yang memiliki aura kepemimpinan.
·
Kepemimpinan
Muktasabah. Adalah jenis kepemimpinan yang dibentuk dan
diusahakan. Hal tersebut dapat dilakukan
melalui jalur pembinaan dan pelatihan.
Kepemimpinan muktasabah, karismanya baru akan tumbuh seiring
bertambahnya pengalaman dan kebijaksanaannya.
Ia akan diakui integritas kepemimpinannya karena pengalamannya selama
ini.
·
Kepemimpinan
Perpaduan Antara Mauhuubah dan Muktasabah. Ini tipe kepemimpinan yang terbaik, bila tipe pemimpin mauhuubah dan muktasabah
bertemu dalam diri satu orang dan sebenarnya bisa saja kedua tipe ini
bertemu. Apabila tidak berpadu, kedua jenis kepemimpinan ini memiliki
kelemahannya masing-masing. Biasanya
jenis mauhuubah bila tidak terus
digali, dilatih, dan ditingkatkan kemampuannya akan memiliki
kelemahan dalam syaja’atul adabiyah
(keberanian moral) sehingga tidak cepat dalam mengambil keputusan dan kurang
berani mengambil risiko
20) Bagaimana
Kepemimpinan menurut Rasulullah SAW?
·
Nabi Muhammad SAW
telah memberi pesan kepada setiap muslim untuk siap menjadi pemimpin terbaik
karena pada hakikatnya setiap kita adalah pemimpin di level terkecil. Jika kesanggupan memimpin di level terkecil
ini dilaksanakan dengan baik, maka akan
menanjak menjadi pemimpin yang baik di level-level berikutnya. Kemudian menjelma menjadi loncatan ke level
yang tertinggi.
·
Sabda Nabi Muhammad
SAW : “Ketahuilah! Masing-masing kamu adalah pemimpin dan masing-masing kamu
akan dimintai pertanggungjawaban terhadap apa yang dipimpin” (HR. Bukhari
dari Ibnu Umar, Bukhari, al-Adab,
al-Mufrad,
21) Apa ciri penting yang
menggambarkan kepemimpinan Islam?
a.
Setia
Pemimpin dan orang yang dipimpin terikat kesetiaan kepada
Allah swt.
b.
Mengedepankan tujuan
Islam scara menyeluruh
Pemimpin melihat tujuan
organisasi bukan saja berdasarkan kepentingan kelompok, tetapi juga dalam ruang lingkup tujuan Islam
yang lebih luas.
c.
Mengikuti syariat dan
akhlak Islam
Pemimpin terikat dengan
peraturan Islam, dan boleh menjadi
pemimpin selama ia mengikuti perintah Syariat.
Waktu mengendalikan urusannya ia harus patuh kepada adab-adab Islami.
d.
Bertanggung Jawab
Pemimpin menerima kekuasaan
sebagai amanah dari Allah yang disertai oleh tanggungjawab yang besar. Qur’an memerintahkan pemimpin melaksanakan
tanggung jawabnya kepada Allah dan menunjukkan sikap baik kepada pengikutnya.
“Yaitu orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi
niscaya mereka mendirikan sholat,
menunaikan zakat, menyuruh
berbuat yang ma’ruf dan mencegah perbuatan yang mungkar....” (22:41)
22) Apa prinsip dasar
kepemimpinan Islam?
·
Musyawarah
Musyawarah
adalah prinsip pertama dalam kepemimpinan Islam. Qur’an menyatakan dengan jelas bahwa pemimpin
Islam wajib mengadakan musyawarah dengan orang yang mempunyai pengetahuan atau
dengan orang yang dapat memberikan pandangan yang baik.
“Dan bagi orang-orang yang menerima seruan
Tuhannya dan mendirikan sholat, sedangkan
urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarah diantara mereka; dan mereka menafkahkan sebagian dari rezeki
yang Kami berikan kepada mereka” (42:38)
Rasulullah
saw juga telah diperintahkan oleh Allah supaya melakukan musyawarah dengan
sahabat-sahabat beliau: “Maka rahmat Allahlah yang telah menyebabkan
kamu berlemah lembut terhadap mereka.
Sekiranya kamu bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampunan bagi mereka, dan bermusyawaralah dengan mereka dalam
urusan tersebut. Kemudian apabila kamu
telah membulatkan tekad maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang yang
bertawakal kepada-Nya” (3:159)
Dengan
bermusyawarah memungkinkan para anggota organisasi bisa berperan serta dan
terlibat dalam proses pembuatan keputusan.
Pada saat yang sama musyawarah berfungsi sebagai tempat mengawasi
tingkah laku pemimpin agar tidak menyimpang dari tujuan umum kelompok.
Tentu
saja pemimpin tidak wajib melaksanakan musyawarah dalam setiap masalah. Masalah rutin hendaklah ditanggulangi secara
berbeda dengan masalah yang menyangkut pembuatan kebijaksanaan. Apa yang rutin dan apa yang tidak harus
disusun dan dirumuskan oleh masing-masing kelompok sesuai dengan ukuran, kebutuhan,
sumber daya dan lingkungannya.
·
Adil
Adil
artinya menempatkan sesuatu pada tempatnya atau sesuai porsinya. Nah, pemimpin seharusnya memperlakukan
manusia secara adil dan tidak berat sebelah,
tidak membeda-bedakan suku bangsa,
warna kulit, keturunan, dan agama.
Qur’an memerintahkan agar kaum muslimin berlaku adil ketika berurusan
dengan para penentang mereka. Apalagi
berlaku adil kepada orang-orang yang dipimpinnya.
“Sesungguhnya Allah memerintahkan kamu
menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum antara manusia
supaya kamu berlaku adil...” (4:58)
“Dan janganlah sekali-kali kebencianmu
terhadap sesuatu kaum mendorong kamu berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil lebih dekat kepada takwa...”
(5:8)
·
Kebebasan
berfikir
Pemimpin
Islam hendaklah memberikan ruang dan mengundang anggota kelompok untuk dapat
mengemukakan pendapatnya secara aktif.
Mereka dapat mengeluarkan pandangan atau keberatan-keberatan mereka
dengan bebas, serta mendapat jawaban
dari segala persoalan yang mereka ajukan.
Al Khulafa’ar-Rasyidun memandang persoalan ini sebagai unsur penting
bagi kepemimpinan mereka. Ketika seorang
wanita tua menegur Sayyidina Umar Bin Khattab waktu beliau berpidato di sebuah
masjid, beliau dengan rela mengakui
kesalahannya, dan bersyukur kepada Allah
swt, karena masih ada orang yang mau
membetulkan kesalahannya. Pada suatu
hari Sayyidina Umar pernah pula bertanya kepada ummat Islam mengenai apa yang
akan dilakukan oleh mereka jika beliau melanggar prinsip-prinsip Islam. Seorang lelaki menyahut bahwa kami akan
meluruskannya dengan sebilah pedang.
Sayyidina Umar bersyukur kepada Allah karena masih ada orang di
lingkungan umat yang akan mengoreksi kesalahannya.
Pemimpin
hendaklah berjuang menciptakan suasana kebebasan berfikir dan saling bertukar
gagasan yang sehat dan bebas, saling
kritik dan saling menasehati satu sama lain,
hingga para pengikutnya merasa senang mendiskusikan masalah atau
persoalan yang menjadi kepentingan bersama.
Seorang
muslim diminta memberikan nasehat yang ikhlas apabila diperlukan. Tamim Bin Aws meriwayatkan bahwa Rasulullah
saw pernah bersabda:
“Agama adalah nasehat, kami berkata: kepada siapa? Beliau
menjawab, Kepada Allah, Kitab-Nya,
Rasul-Nya, Pemimpin umat Islam
dan kepada masyarakat kamu” (Sahih Muslim)
23) Bagaimana
mengembangkan jiwa kepemimpinan Santri?
Ada 10 prinsip untuk mengembangkan jiwa kepemimpinan santri antara lain :
- Setiap Santri memang
terlahir sebagai pemimpin
- Setiap Santri memilki
sikap sebagai seorang pemimpin
- Setiap Santri memang
dipanggil untuk melaksanakan tugas
- Setiap Santri memiliki
peran, pengaruh dan berkembang ditengah sesamanya
- Setiap Santri memiliki
kemampuan berkomunikasi sebagai pemimpin
- Setiap Santri memiliki
kemampuan untuk menata diri
- Setiap Santri
meneladani model kepemimpinan Rasulullah
SAW
- Setiap Santri adalah
pemimpin yang mau belajar
- Setiap Santri adalah
pemimpin yang mau mengembangkan kreativitas
- Setiap
Santri
adalah pemimpin yang pantang menyerah
24) Apa itu Kepemimpinan
Politik?
·
Kepemimpinan politik
adalah para pemimpin di lembaga partai politik.
Pemimpin-pemimpim politik yang ditempa oleh lembaga partai politik
diharapkan dapat tampil sebagai pemimpin-pemimpin yang tangguh dan penuh wibawa, tidak saja dimata konstituennya, tetapi juga di segenap lapisan masyarakat dan
bangsa.
·
Politik terkait
dengan upaya meraih dan mempertahankan kekuasaan. Politik dan kekuasaan adalah tujuan antara
(cara), bukan tujuan utama itu sendiri. Idealnya,
kekuasaan harus dimanfaatkan untuk kesejahteraan dan kemakmuran
rakyat. Kekuasaan tidak boleh dipakai
untuk kepentingan diri sendiri.
25) Bekal apa saja yang
harus dimiliki dalam Kepemimpinan Politik?
·
Kemampuan mengelola
potensi konflik yang ada dengan baik dan efektif
·
Memotivasi anak buah
dan konstituennya dengan baik sehingga
senantiasa optimis dan mampu bangkit dari keterpurukan
·
Bersosialisasi dan
berkomunikasi dengan segmen manapun.
·
Kemampuan memberi
contoh dan mendorong suatu proses pendidikan dan pencerahan politik.
·
Kemampuan
menghadirkan proses sirkulasi elite didalam organisasi secara sehat
·
Kemampuan mendudukkan
orang-orangnya di posisi-posisi strategis pada lembaga-lembaga politik
kenegaraan yang ada.
26) Siapa contoh pemimpin
politik nasional di Indonesia?
·
Susilo Bambang
Yudhoyono, Megawati Soekarnoputri, Akbar Tanjung, Hidayat Nurwahid, Anis Matta,
Jusuf Kalla, dan lain-lain
27) Apa itu Kepemimpinan
Negarawan?
·
Negarawan adalah
orang yang berjasa dan berkorban demi bangsa dan negaranya, tidak memandang latarbelakang
politiknya. Seorang negarawan biasanya
merujuk pada seorang pemimpin politik atau tokoh yang berprestasi (berjasa)
pada suatu negara yang telah cukup lama berkiprah dan berkarier di kancah
politik nasional dan internasional.
Tokoh yang berjasa pada bangsa/negara tentu merupakan tokoh yang
mengabdikan pikiran dan tenaganya bagi kemajuan dan kemakmuran bangsanya.
·
Kepemimpinan
negarawan amat terkait dengan komitmen kebangsaan dan kenegaraan. Para pemimpin politik dituntut untuk
meminimalisasikan kepentingan pribadi dan kelompok dan memaksimalkan
kepentingan bangsa/negara yang lebih besar.
28) Apa itu
Kenegarawanan?
·
Kenegarawanan adalah
karakter, sikap, visi,
dan orientasi yang mengedepankan nilai-nilai kebangsaan dan kerakyatan
serta mengenyampingkan ego seorang pemimpin.
·
Seseorang dapat
disebut sebagai negarawan (meski secara formal tidak mengemban posisi
kenegaraan) jika senantiasa memikirkan
dan memegang komitmen untuk memberikan yang terbaik bagi rakyat, bangsa,
negara, bahkan manusia secara
umumnya melalui ladang pengabdian atau profesinya. Jadi,
negarawan adalah orang yang selalu berpikir dan berkorban demi bangsa
dan negaranya tanpa pamrih.
29) Apa perbedaan antara
politisi dan negarawan?
·
Seorang politisi
memikirkan soal Pemilu yang akan datang,
seorang negarawan memikirkan generasi yang akan datang.
30) Apa keyakinan yang
harus dipraktekan bagi seorang pemimpin negarawan Indonesia?
·
Pertama, dia harus yakin demokratis. Jadi, dia tidak boleh
kembali ke zaman otoriter, yang telah
menghasilkan keterpurukan ekonomi dan perpecahan sosial.
·
Kedua, dia harus inklusif. Jadi, seluruh bangsa dan komponen masyarakat
diterima. Dia harus yakin betul bahwa
Indonesia hanya bisa bersatu dan hanya bisa berdamai, kalau semua bisa kerasan di rumah Indonesia.
·
Ketiga, yang mungkin paling penting
dan sangat rawan adalah, komitmen pada
solidaritas bangsa, khususnya
solidaritas dengan masyarakat sederhana dan masyarakat miskin.
31) Apa itu Kepemimpinan
Dunia Bisnis?
·
Kepemimpinan tidak
hanya diperlukan dalam dunia politik saja,
tetapi juga diperlukan dalam dunia bisnis. Kepemimpinan dalam dunia bisnis erat
kaitannya dengan kepemimpinan seorang chief executive officer (CEO)
perusahaan, kepemimpinan seorang manager
perusahaan, kepemimpinan para pejabat
struktur perusahaan, dan sejenisnya.
32) Bagaimana mengelola
Kepemimpinan di Dunia Bisnis?
·
Kerendahan
hati dan berkemauan keras.
Rendah
hati, tidak mengenal takut, dan memiliki kemauan keras merupakan
ciri-ciri yang harus ada di dalam jiwa seorang pemimpin. Mereka ambisius, tetapi ambisius paling utama adalah untuk
perusahaan, bukan untuk diri mereka
sendiri. Menyalurkan kebutuhan ego
sendiri menjauh dari diri mereka sendiri dan diarahkan ke dalam sasaran yang
lebih besar untuk membangun organisasi.
·
Menyiapkan
pengganti yang sukses.
Mereka
menyiapkan penggantinya bahkan pengganti yang lebih sukses dalam generasi
berikutnya. Banyak perusahaan yang
pemimpinnya hanya memikirkan reputasi dirinya sendiri untuk kehebatan pribadi
sehingga sering gagal dalam menyiapkan perusahaan yang sukses dan menyiapkan
generasi berikutnya.
·
Kesederhanaan
Menunjukkan
kesederhanaan yang memunculkan kekaguman,
tidak menonjolkan diri, dan
mengecilkan peran diri. Mereka tidak
pernah ingin menjadi pahlawan yang kehadirannya mencolok, tidak pernah bercita-cita untuk menjadi
pujaan orang banyak, atau menjadi ikon
yang tidak dapat disentuh
·
Memiliki
tekad yang kuat
Mereka
bertekad untuk melakukan apapun yang diperlukan untuk membuat perusahaan
menjadi hebat, tidak peduli seberapa
besar atau sulit keputusan yang harus dibuat.
Mereka juga bersedia mendemonstrasikan ketetapan hati yang kokoh untuk
melakukan apapun yang harus dilakukan agar membuahkan hasil paling baik.
·
Berpikir
secara out of the box dan selalu mengevaluasi diri
Sukses
yang mereka raih tidak dikaitkan dengan faktor-faktor diri sendiri, tetapi faktor dari luar diri sendiri (melihat
keluar lewat jendela). Jika ada persepsi
buruk, mereka melihat ke dalam cermin
lalu menyalahkan diri sendiri, memikul
tanggung jawab sepenuhnya agar dapat memperbaiki diri, merefleksikan pada tindakan yang perlu
dilakukan.
·
Berpikir
tanpa melihat keberuntungan
Sebagian
besar dari mereka melihat kesuksesan karena dikaitkan dengan keberuntungan
ketimbang kehebatan pribadi. Untuk dapat
menjauhkan dari sikap sombong, merasa
paling penting, dan mengecilkan peran
orang lain untuk kesuksesan organisasi,
seorang pemimpin harus memiliki pola berpikir yang visioner dan yakin
akan kemampuannya.
Bagian
Delapan
MENTOR
KEPEMIMPINAN
(1) Kriteria Mentor
Mentor
Kepemimpinan Istana Mulia adalah mereka yang memiliki pengetahuan dan
pengalaman memadai di dunia kepemimpinan,
dengan kriteria sebagai berikut:
a.
Berakhlak Islami
b.
Minimal memiliki
pengalaman kepemimpinan baik di masyakarat,
di kampus, LSM, orsospol, atau
organisasi lainnya.
c.
Memiliki sertifikat
training Mentor Bisnis dari Entrepreneur Academy Istana Mulia
d.
Buku
Pegangan Mentor
Mentor dibekali buku
pegangan standar Istana Mulia yang berisi petunjuk teknis pengajaran dan
praktek kepemimpinan. Selain itu mentor
juga dituntut memperkaya wawasannya dengan diwajibkan membaca beberapa buku
terkait kepemimpinan dan akhlak pemimpin muslim.
e.
Jumlah
Mentor
Jumlah
mentor minal 2 (dua) orang perkelas. Setiap kelas terdiri dari 20 anak. Diharapkan mentor bisa mengamati dan
memutaba’ah perkembangan pemahaman dan kemampuan kepemimpinan masing-masing
anak.
Bagian Sembilan
SARANA DAN PRASARANA
Program mentoring
kepemimpinan Istana Mulia didukung sarana dan prasarana yang memadai antara
lain:
1.
Pojok Pustaka
Kepemimpinan
2.
Gedung Pusat Kegiatan
Santri (Istana Presiden BEST, Kantor DPR BEST, dan lain-lain)
3.
Stasiun TV dan Radio
Istana Mulia
Bagian Sepuluh
PROGRAM
1)
Pengajaran dan
Pelatihan :
a.
Pelatihan Dasar-Dasar
Kepemimpinan
b.
Pelatihan Motivasi Kepemimpinan
c.
Pelatihan Mengelola
Organisasi
d.
Pelatihan Bagaimana
Memimpin Rapat
e.
Pelatihan Memimpin
Diri (self leadership)
f.
Pelatihan Pidato
Kepemimpinan
g.
Pelatihan Analisis
Politik Terkini
2)
Kunjungan dan Praktek:
a.
Kunjungan ke LSM,
Orsospol, dan organisasi lainnya
b.
Kunjungan ke Tokoh Kepemimpinan
Nasional
c.
Pembentukan iklim
demokrasi di lingkungan Istana Mulia, melalui penyelenggaraan Pilpres dan Pileg
BEST
d.
Study tour
Anyer-Singapur
Bagian sebelas
ANGGARAN
Total anggaran
yang dibutuhkan untuk pelaksanaan kegiatan mentoring kepemimpinan adalah ......
juta pertahun. Rincian anggaran terlampir.
Bagian Dua Belas
PENUTUP
Demikian konsep panduan mentoring kepemimpinan ini kami
buat. Masukan-masukan, dukungan dan kerjasama yang baik dari semua
pihak sangat kami harapkan, demi
terlaksananya seluruh program mentoring kepemimpinan Istana Mulia. Serta demi perbaikan dan penyempurnaan buku
ini di masa yang akan datang.
Demikian, semoga
memberikan bermanfaat yang seluas-luasnya bagi siapapun yang membacanya.
Lampiran. 1. Rencana Anggaran Biaya Mentroing Bisnis
DAFTAR BACAAN
Al-Qur’anul Karim
Dr. Hisham Altalib,
Panduan Latihan Bagi Gerakan Islam (1994)
Dr. Musthafa Murad,
Kisah Hidup Abu Bakar Al-Shiddiq (2007)
Dr. Musthafa Murad,
Kisah Hidup Utsman Ibn Affan (2007)
Dr. Musthafa Murad,
Kisah Hidup Umar Ibn Khattab (2007)
Dr. Musthafa Murad,
Kisah Hidup Ali Ibn Abu Thalib (2007)
Ensiklopedi Sirah Nabi Muhammad SAW, 2011
Prabowo Subianto, et al,
Membangun Kembali Indonesia Raya, Strategi Besar Transformasi Bangsa
(2013)
Solikhin Abu Izzudin,
School of Leadership (2013)
Salman Iskandar,
99 Tokoh Muslim Indonesia
0 komentar:
Posting Komentar
Berpolitik adalah Ibadah, Mari Berdakwah dg penuh Hikmah dan Amanah, demi Kejayaan Ummah
Selamat Datang di Sekolah Kepemimpinan Istana Mulia (IM) : Welcome to School of Leadership
Jika ingin berbagi silahkan kirim email ke sahabatayi@gmail.com